Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Energi Hijau, Shanghai Electric Unjuk Solusi Rendah Karbon di Enlit Asia 2023

Menuju Energi Hijau, Shanghai Electric Unjuk Solusi Rendah Karbon di Enlit Asia 2023 Kredit Foto: Shanghai Electric
Warta Ekonomi, Jakarta -

Shanghai Electric memamerkan enam solusi energi rendah karbon sebagai produk unggulan yang mewujudkan masa depan berkelanjutan di Enlit Asia 2023, Indonesia, pada 14-16 November lalu.

Dengan tema "Unlock a Decarbonized Future", solusi ini mencerminkan fokus Shanghai Electric pada perkembangan teknologi energi yang bersih dan terbarukan, serta komitmen dalam mengandalkan inovasi guna mewujudkan masa depan yang didukung solusi dekarbonisasi, berkelanjutan, dan hemat energi.

Baca Juga: Investasi JETP Dinilai Masih Berpihak Setengah Hati ke Transisi Energi Hijau

"Di Shanghai Electric, kami secara strategis menggabungkan energi konvensional dan baru dengan memprioritaskan peningkatan efisiensi sumber listrik yang berbasiskan bahan bakar fosil. Tujuannya, memfasilitasi transisi energi dunia dengan cara-cara yang sehat. Partisipasi kami di Enlit Asia mencerminkan komitmen pada jalur tersebut, sebab kami menyediakan pengalaman, teknologi, dan solusi yang menggerakkan evolusi energi," ujar Director, New Energy Development Department, Shanghai Electric, Zhang Hongbin dilansir pada Rabu (22/11).

Salah satu produk unggulan yang dipamerkan Shanghai Electric adalah rangkaian solusi lengkap energi pembangkit listrik tenaga batu bara yang bersih, termasuk boiler, turbin, dan generator, serta alat pelestarian lingkungan hidup, heater tekanan tinggi dan tekanan rendah, kondensator, deaerator, serta motor. Seluruh produk ini dirancang agar mampu memenuhi kebutuhan dekarbonisasi pada fasilitas pembangkit listrik batu bara yang memiliki jejak karbon tinggi.

Pada 2021, Fase II Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Ruijin Huaneng Qin berhasil dirampungkan sebagai proyek yang dipasok oleh Shanghai Electric. Di proyek ini, double-heat ultra-supercritical secondary reheat unit 1.000 MW pertama kali diimplementasikan di seluruh dunia. Unit ini menjadi standar industri berkat efisiensi yang luar biasa ketika memproduksi listrik. Kinerja ini terbukti dari angka konsumsi batu bara yang memecahkan rekor, hanya tercatat 249,7g/kWh, sehingga menjadi standar baru di dunia.

Shanghai Electric telah menguasai keahlian teknologi dan pengalaman proyek di sektor energi baru. Lebih lagi, Shanghai Electric telah mengembangkan solusi dan layanan terpadu yang meliputi seluruh rantai industri tenaga surya, terdiri atas pengembangan proyek, suplai peralatan, kontrak EPC, serta pengoperasian dan pemeliharaan proyek. Sebagai pemimpin industri tenaga surya, Shanghai Electric telah menggarap lebih dari 70 proyek PV di berbagai negara, termasuk Uni Emirat Arab, Inggris, Jepang, Vietnam, dan Australia dengan kapasitas terpasang lebih dari 5.000 GW.

Baca Juga: PLN Dinilai Matang Pimpin Transisi Energi di Indonesia

Digarap dan dibangun Shanghai Electric, Fase IV dan V Pembangkit Listrik Tenaga Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum menjadi pembangkit listrik hibrida terbesar di dunia yang memadukan fototermal dan fotovoltaik. Proyek ini memasok energi berkelanjutan dan bersih secara terus menerus selama 24 jam untuk Dubai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: