- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
Terpilih Wasekjen Media dan Ekonomi, Reja Dalimunthe Bawa Misi Mengabdi Kepada Indonesia
Dalam acara pelantikan pengurus Alumni Connect Perhimpunan Pelajar Indonesia di Dunia (PPI Dunia) pada Sabtu, 2 Desember 2023 di Gedung BRIN Jakarta, terlihat sosok Reja Dalimunthe, seorang Tenaga Ahli Komisi I DPR RI termuda.
Reja terpilih sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Media dan Ekonomi untuk membawa misi mengabdi kepada Indonesia dengan menghubungkan seluruh ikatan Alumni PPI Dunia di tanah air (connecting the dot) hingga menjadi pelaku perubahan (Director of Change) di negeri sendiri.
Pria kelahiran Jakarta, 30 Juli 1991 adalah sepasang anak kembar dengan Raja Dalimunthe (32). Ibunya adalah seorang pengusaha bernama Hotmawati Panggabean (61) dan seorang ayah Pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Edison Dalimunthe (78).
Reja adalah sosok pemuda bersemangat, dirinya mengaku sudah berorganisasi di PPI Dunia sejak tahun 2011 dan mengikuti beberapa Simposium Internasional PPI Dunia. Selain berorganisasi, dirinya senang berpetualang, Reja bahkan sudah mengelilingi 33 negara sejak umur 17 tahun.
Saat menyelesaikan pendidikan Sarjana dari Ilmu Politik Philippine Christian University of Manila, Filipina, dirinya langsung menjadi reporter televisi nasional dan memegang sebuah program yang membuatnya harus menelusuri wilayah pedalaman dan pelosok Indonesia.
Setelah itu, Reja berkuliah kembali di universitas yang sama dan menyelesaikan Pendidikan Master of Management in Public Administration. Reja berhasil menyelesaikan kedua gelarnya dengan predikat Cum Laude.
“Sejak 17 tahun, Saya sudah hidup di Filipina, saya cuma mau mengabdi dan memahami negara saya dengan berprofesi menjadi apa saja, meski gaji kecil yang penting bisa kenal Indonesia, alhamdulillah pertama kali, langsung bisa jadi reporter tivi," ucapnya.
Reja tidak pernah sama sekali menerima beasiswa, atau memakai uang negara untuk membiayai pendidikannya. Selama berkuliah di luar negeri, Dirinya dibiayai oleh orang tua sembari bekerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup di Manila, Filipina. Maklum saja, Manila dikenal sebagai kota termahal kedua di Asia Tenggara setelah Singapura.
“Saya tuh yakin banyak yang lebih butuh beasiswa dibanding saya. Saya berprinsip biarkan beasiswa untuk mereka yang membutuhkan, jadi saya tidak perlu apply sana sini," ucapnya.
Tantangan terbesar menjadi lulusan luar negeri adalah mencari pekerjaan. Saat kembali ke Indonesia untuk kedua kalinya, Reja melamar ke ratusan perusahaan dalam setahun. Namun, sulit baginya menemukan pekerjaan yang menghargai pencapaiannya, padahal dirinya sudah memiliki pengalaman bekerja yang cukup.
Menurutnya, koneksi dengan perusahaan pun menjadi salah satu faktor utama diterima kerja pada saat itu. Saat di Filipina, Reja mengaku sempat mendapatkan tawaran gaji yang cukup besar dari salah satu perusahaan disana. Namun, dirinya tegas menolak dan hanya ingin kembali ke tanah air.
Saat ini dirinya mengaku cukup puas dengan pekerjaannya di Indonesia. Reja mengaku dengan menjadi Tenaga Ahli Komisi I DPR RI, dirinya punya banyak kesempatan untuk berkontribusi langsung, membantu negara untuk menjadi lebih baik.
“Kuncinya sabar, banyak ujian justru di negara sendiri, makanya saya berharap Alumni Connect benar-benar bisa mengatasi lulusan luar negeri yang sulit menemukan tempat di tanah air," tegasnya.
Sampai hari ini, Wasekjen Alumni Connect PPI Dunia ini masih aktif dalam memberikan pendidikan Bahasa Inggris gratis di lingkungan sekitarnya melalui komunitas Bekasi English Club yang didirikan bersama dengan saudara kembarnya dan teman-temannya.
Reja juga sering kali menjadi pembicara tanpa dibayar ke kampus-kampus di seluruh Indonesia. Reja berharap Alumni Connect PPI Dunia menjadi wadah bagi anak muda lulusan luar negeri untuk terus menjalin komunikasi, mengabdi dan berkontribusi dengan seluruh komunitas Alumni PPI yang telah ada.
“Tadi Dewan Pembina Alumni Connect PPI Dunia, Bapak Ilham Habibie juga bilang berkontribusi yang paling relevan untuk Indonesia, prinsipnya, jangan lupa menjaga dosis realisme," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement