TKN Prabowo-Gibran Sebut Pernyataan Anies Baswedan Soal IKN Blunder: Mosok Tergantung Dubes
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Meutya Hafid turut buka suara ihwal pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, terkait pemindahan ibu kota negara.
Adapun Anies Baswedan ketahui mempertanyakan kesiapan para duta besar untuk memindahkan kantor kedutaannya di ibu kota negara baru. Meutya menilai, pernyataan Anies Baswedan adalah sesuatu yang blunder.
Pasalnya, kata Meutya, pemindahan ibu kota negara merupakan keputusan strategis nasional yang tidak bergantung pada keputusan para duta besar negara-negara sahabat.
"Ya mosok keputusan strategis nasional, pemindahan ibukota tergantung pada para Dubes negara-negara sahabat he-he. Penyampaian Mas Capres Anies dalam hal ini saya rasa agak blunder," kata Meutya dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/12/2023).
Baca Juga: Prabowo Curhat Tulis Buku Bagus Tapi Nggak Laku-laku: Sekarang Saya Bagi-bagi Saja
Ketua Komisi 1 DPR itu menilai, pernyataan Anies Baswedan tidak terlepas dari kepentingan dalam kontestasi Pilpres 2024. Oleh karenanya, dia menilai urusan domestik pemilu tidak perlu di bawa ke ranah internasional lantaran dianggap berbahaya.
"Pernyataan Mas Anies blunder karena saya melihat isu ini diangkat seperti mau dikaitkan Pemilu Pilpres. Ya ndak boleh dong, pemilu urusan kita dalam negeri, jangan menginternasionalisasi urusan domestik pemilu bisa berbahaya," ujarnya.
Meutya menilai, para duta besar pasti menghormati keputusan Indonesia ihwal pemindahan ibu kota negara. Dia juga mengaku telah menerima beberapa kali menerima audiensi dengan para dubes yang hasilnya mendukung keputusan pemerintah Indonesia.
"Mereka menghormati dan mendukung keputusan Indonesia karena itu law binding kan sudah ada UU-nya. Secara customary law atau hukum kebiasaan yang berlaku secara global memang kantor kedutaan harus berada di ibu kota negara," ujarnya.
Lebih jauh, Meutya menyebut para duta besar akan diatur secara teknis ihwal penempatan kantornya. Dia pun memastikan pemerintah Indonesia akan menyiapkan wilayah secara khusus untuk para dubes.
"Nanti itu perpindahan kantor perwakilan negara asing lebih ke teknis, bisa saja dari kita pihak Indonesia juga menyediakan wilayah embassy compound, misalnya, atau alokasi wilayah untuk kantor perwakilan negara sahabat, ini juga lazim dilakukan semisal yang dilakukan Arab Saudi," pungkasnya.
Baca Juga: Prabowo Curhat Dituduh Ingin Kudeta: Dulu Pasukan Tempur Saya Paling Banyak
Sebagaimana diketahui, dalam acara Conference on Indonesian Foreign Policy 2023 (CIFP 2023) yang juga dihadiri para dubes negara sahabat, Anies Baswedan menjawab pertanyaan Mantan Wamenlu RI dan Founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, yang bertanya ihwal keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Menjawab pertanyaan itu, Anies justru mempertanyakan kembali kesiapan para dubes negara-negara sahabat. Adapun pertanyaan itu mengerucut pada kesiapan para duta besar untuk memindahkan kantornya.
"Mungkin tanya sama para Dubes juga di sini. Ada rencana pindahin kantor embassy-nya atau nggak ya?" kata Anies.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement