Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kritik Tajam Cak Imin atas Program Prakerja: Kok Ini Jadi Nonton YouTube Dibayar

Kritik Tajam Cak Imin atas Program Prakerja: Kok Ini Jadi Nonton YouTube Dibayar Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Calon Walik Presiden (Cawapres) nomor urut 1, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku mengkritik program Prakerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran tidak sesuai dengan rencana awal.

Cak Imin menuturkan, Prakerja mulanya dikhususkan sebagai program pemagangan bagi calon pekerja. Kendati begitu, kata dia, saat ini Prakerja seolah menjadi program bayaran dari menonton video di YouTube.

Baca Juga: Timnas AMIN Yakin Anies-Muhaimin Siap Ikut Debat Bahasa Inggris: Bahkan Bahasa Arab Siap

"Tujuan Prakerja itu untuk pemagangan sebetulnya. Lah, kok ini jadi nonton YouTube bayar yang sekarang ini," kata Cak Imin dalam sambutannya di Aula Pandansari, Taman Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengaku heran dengan urgensi dari Prakerja saat ini. Pasalnya, dia menilai Prakerja mesti menjadi media transisi calon pekerja ke dunia kerja.

"Itu urgensinya apa? transisi antara dunia pendidikan lulusan SMK, SMA, S1 yang akan ke dunia kerja," jelasnya.

Dia menuturkan, Prakerja sebetulnya difokuskan pada industri sebagai sasaran pemagangan. Wakil Ketua DPR RI itu juga menyebut Prakerja juga mestinya menjadi support bagi industri agar tidak mengalami kebangkrutan.

Baca Juga: Cak Imin Janji Lakukan Perubahan di Sektor Pertanian: Begitu Dilantik, Paginya Kami Cek

"Di situ uang negara dikeluarkan agar industri yang menjadi sasaran pemagangan ini tidak bangkrut tapi tersupport oleh program negara. itu tujuannya. kok sekarang berubah sasaran," ungkapnya.

Lebih jauh, Cak Imin pun menegaskan bahwa hal tersebut mesti dilakukan perubahan. Menurutnya program negara mesti menjembatani para calon pekerja dengan lapangan pekerjaan.

"Perubahan itu adalah pembenahan antara pendidikan dengan lapangan kerja, menjadi jembatan langsung. Tidak boleh ada pengangguran karena salah arah pendidikan," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: