Sarat Potensi, Menkop Teten Ingin Pertanian dan Perikanan Jadi Tonggak Ekonomi

Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) berkomitmen untuk membentukan ekosistem berkelanjutan dan inklusif dalam Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah aquaculture (perikanan) dan agriculture (pertanian) di Indonesia.

Menkop UKM, Teten Masduki menjelaskan, dua ekosistem yang berada dalam naungan ekonomi biru dan ekonomi hijau tersebut memiliki potensi besar untuk menjadi tonggak ekonomi nasional.

Baca Juga: Pentingnya Infrastruktur dalam Konteks Makroekonomi di Indonesia

“Sedangkan fokus pengembangan ekonomi adalah ekonomi biru yaitu akuakultur dan ekonomi hijau yaitu agrikultur,” katanya dalam acara dari Diskusi Refleksi dan Outlook Kementerian Koperasi dan UKM di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis, (21/12).

Teten mengatakan, sektor periakanan dan sektor pertanian menjadi fokus utama karena sumber daya alamnya yang melimpah di Indonesia.

Ia mengatakan, kedua sektor tersebut juga tengah mengalami tren pertumbuhan yang berangsur naik, sesuatu yang menurutnya harus dioptimalisasi oleh setiap insan bisnis nasional.

Optimalisasi ini dapat terlaksana dengan membuka kesempatan untuk menggarap kedua sektor tersebut kepada anak muda, perempuan hingga penyandang disabilitas. Hilirisasi juga akan menjadi nilai tambah yang membuat kedua sektor ini tak hanya menyerap tenaga kerja namun juga menjadi tonggak ekonomi dari Indonesia.

“Kenapa? Ini adalah keunggulan domestik kita, tren konsumsi terus tumbuh, menyerap lebih luas lapangan pekerjaan, dan hilirisasi akan memberikan nilai tambah pada produk pertanian dan perikanan kita,” tutur Menteri Teten.

Baca Juga: Tak Khawatirkan Debat Cawapres, Anies Yakin Cak Imin Kuasai Materi Ekonomi

Adapun sejumlah langkah yang ditempuh oleh pemerintah untuk mendongkrak sektor pertanian dan perikanan terlihat melalui pembangunan infrastruktur hingga akses keuangan bagi nelayan, hilirisasi, permudahan izin sampai dengan pembekalan melalui lokakarya dalam sejumlah wilayah di Indonesia.

Laporan: Muhamad Ihsan