Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pidato People Power Amien Rais di Jakarta: Janji-Janji Sontoloyo!

Pidato People Power Amien Rais di Jakarta: Janji-Janji Sontoloyo! Kredit Foto: Instagram/Amien Rais
Warta Ekonomi, Jakarta -

Tokoh-tokoh pendukung people power berkumpul di Jakarta dan mengadakan diskusi dengan tema "Poros Pembebasan untuk Bangsa dan Negara, Membacakan Petisi Bersama Mosi Tidak Percaya dan Cabut Mandat Presiden Jokowi,"

Hadir dalam acara ini di antaranya: Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais, pengacara dan eks aktivis HTI Ahmad Khozinuddin, dan Edi Mulyadi, aktivis Komite Peduli Indonesia Tito Rusbandi, Fikri Bareno Lembaga Dakwah Umat, Aliansi Selamatkan Indonesia Jali Pitung dll.

Dalam kesempatan itu, Amien Rais berpidato menyampaikan gagasan tentang kebobrokan rezim pemerintah di bawah Jokowi.

Yang paling disorot adalah bersemainya politik dinasti yang menjadikan anak-menantu presiden jadi kepala daerah.

Dan berikut pidatonya:

"Hari-hari ini kita harus mencermati sepak terjang Pak Jokowi di atas panggung nampak Jokowi seperti sedikit bingung apakah harus mendukung Ganjar Pranowo yang sudah dibetot oleh Bu Mega dan dijadikan petugas partai seperti Jokowi sekitar 10 tahun silam sebagai petugas partai.

Atau Jokowi mendukung Prabowo yang diyakini dapat melindungi keselamatannya pasca lengser nanti. Jadi, hampir bisa dipastikan Jokowi paling takut kalau Anies Baswedan sampai dapat tiket dan ikut Pilpres sehingga ada tiga pasangan capres dan tentu Jokowi ngeri kalau Anies sampai terpilih.

Saya kira cukup manusiawi ya kalau Jokowi merasa ketar-ketir, siapa tahu presiden ke-8 tidak bisa menjamin keselamatan diri dan keluarganya dari kejaran proses hukum yang pasti akan memburunya.

Majalah Tempo menurunkan laporan utamanya berjudul "Ekspansi Politik Dinasti Jokowi" nah isinya itu membongkar korupsi besar-besaran yang dilakukan oleh anak sulungnya Gibran dan menantunya dan juga Jokowi mendukung si bungsu Kaesang Pangarep untuk merebut kursi Walikota Depok.

Jokowi pekat diselubungi nepotisme ala kerajaan menggadang-gadang Gibran ikut pilgub DKI dan Bob Nasution Pilgub Sumatera Utara soal praktek aji mumpung Jokowi mungkin agak sulit dicari taranya di Indonesia.

Bisa-bisa Pak Harto kalah nekat dan kalah berani. Yang hilang dari kehidupan politik Jokowi saya rasa adalah rasa malu seseorang yang sudah koncatan rasa malu memang jadi aneh ketika dia menyalahgunakan kekuasaan dia berpenampilan kalem sampai tertawa-tawa seolah tidak ada apa-apa yang terjadi.

Jokowi dikenal luas sebagai presiden Indonesia yang puluhan janji kampanyenya ternyata janji kosong paling tidak ada jejak digital 66 janji Jokowi yang merupakan janji abal-abal misalnya antara lain mau buyback Indosat, tidak akan menambah utang luar negeri, tidak akan impor pangan, menciptakan 10 juta lapangan kerja, tidak akan menaikkan tarif dasar listrik, pertumbuhan ekonomi sekitar 7 persen, produksi nasional mobil Esemka dan berbagai janji sontoloyo lainnya. 

Demokrasi Indonesia boleh dikatakan tinggal namanya setelah dirusak oleh Jokowi jadi ada yang mengatakan di zaman Jokowi di Indonesia telah terjadi demokrasi tinggal kata-kata sudah tidak ada lagi,"

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: