Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Representasi Kepemimpinan Pemuda pada Sosok Gibran Rakabuming

Oleh: Ghaffar Ramdi, Alumni Prodi Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang

Representasi Kepemimpinan Pemuda pada Sosok Gibran Rakabuming Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemuda adalah harapan bangsa. Di tangan merekalah terletak baik dan buruknya suatu bangsa. Jika pemudanya baik, baiklah sebuah bangsa. Sebaliknya, bila pemudanya buruk (berakhlak buruk), sebuah bangsa tinggal menunggu datangnya kehancuran.

Bila dibuka lembaran sejarah, diketahuilah bahwa lahirnya suatu peradaban di bumi manapun tidak terlepas dari peran pemudanya. Begitu banyak kejadian besar yang ada di berbagai belahan bumi digerakkan oleh generasi pembaharu, yaitu anak-anak muda dengan gaya kepemimpinan mereka yang identik dengan energik dan penuh inovasi.

Baca Juga: Surakarta: Teladan Harmoni Umat, Etnis, dan Budaya dalam Kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka

Sebagai contoh, saat revolusi industri di Inggris digerakkan oleh pemuda. Pemudanya berpacu dalam teknologi. Mereka di antaranya Alexander Graham Bell, James Watt. Revolusi Prancis atau lebih dikenal dengan revolusi pemerintahan. Revolusi itu digerakkan oleh pemuda yang berjiwa nasionalis. Merekalah yang menggulingkan Raja Louis XVII, yang akhirnya dieksekusi mati.

Di Jepang, setelah Negeri Sakura itu diluluhlantakkan oleh tentara sekutu dengan bom atom, mulailah dunia memandang Jepang sebelah mata. Jepang telah lumpuh. Dunia pesimistis Jepang akan bangkit. Pesimisnya masyarakat dunia didukung oleh fakta ilmiah. Radiasi uranium, remanansi molekul atom masih aktif hingga sekarang walau dalam takaran kecil. Dengan semangat bushido, Jepang bangkit kembali. Semangat yang dikobarkan Kaisar Tenno Haika itu tidak terlepas dari dukungan pemudanya.

Peristiwa besar yang dipelopori oleh pemuda juga terjadi di Indonesia. Perjuangan untuk merebut kemerdekaan hingga pembacaan teks proklamasi juga atas dukungan pemuda. Begitu pula halnya dengan peralihan kekuasaan dari Orde Lama ke Orde Baru hingga ke Era Reformasi juga digerakkan oleh pemuda, khususnya mahasiswa.

Jika ditarik kembali pada masa sekarang, tampaknya peran pemuda kembali dibutuhkan dalam berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, berbangsa maupun bernegara. Kepekaan sosial yang tinggi dan peluang untuk mencari inovasi yang cepat oleh pemuda menjadikan posisi pemuda dalam setiap sektor kehidupan menjadi sangat penting untuk selalu dilibatkan.

Berbicara tentang hal kepemimpinan, pemuda dengan fisik yang masih segar dan pergerakan yang lebih cepat sudah banyak bisa menjawab tantangan, seperti krisis pemimpin yang bisa dipercaya secara penuh oleh masyarakat. Menggunakan gaya kepemimpinan yang lebih adaptif terhadap situasi menjadi kekuatan bagi pemuda ketika berbicara tentang memimpin suatu hal.

Di Indonesia saat ini, misalnya, di berbagai daerah masyarakat mempercayakan kepemimpinan kepada pemuda. Segala lini mulai dirambah oleh pemuda yang telah menjadi pemimpin mulai dari menjadi lurah, camat, bupati bahkan ada yang sudah sampai ke tahap setingkat lagi di atasnya.

Salah satu nama pemuda yang paling mentereng dan telah dipercayakan menjadi pemimpin masyarakat ialah Wali Kota Solo yang terpilih pada 2021, Gibran Rakabuming. Gibran menjadi perbincangan hangat karena berhasil memenangkan Pilwakot Solo bersama pasangannya Teguh Prakosa dengan hasil yang telah, yaitu mendapat 86,5 persen perolehan suara dan mengalahkan kompetitornya Bagyo Wahyono dan FX Supardjo yang memperoleh suara sebanyak 13,5 persen.

Hasil itu menjadi bukti bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Solo kepada sosok pemuda bernama Gibran cukuplah besar jika melihat dari jumlah suara yang ia peroleh. Tidak hanya itu, hal tersebut menjadi pertanda bahwa antusiasme masyarakat Solo untuk menitipkan tampuk kepemimpinan mereka kepada Gibran dan Teguh Prakosa juga besar, sebanding dengan amanah yang telah diterima Gibran ketika terpilih menjadi Wali Kota Solo.

Prestasi Gibran Dua Tahun Memimpin Solo

Sejak ia dilantik menjadi Wali Kota Solo pada 2021, sepak terjangnya sebagai pemimpin muda mulai ia rancang dan arahkan pada sektor pemuliham ekonomi karena pada saat itu seluruh dunia terdampak oleh Covid-19. Dalam “Gibran Klaim Ekonomi Solo Naik ke Angka 6,25 Persen Selama Kepemimpinannya” (Detik.com, 17 Mei 2023), Gibran mengatakan bahwa selama kepemimpinannya pertumbuhan ekonomi Solok naik menjadi 6,25 persen. Hal itu mengalami kenaikan daripada waktu awal-awal ia menjabat. Saat itu pertumbuhan ekonomi Solo minus 1,74 persen.

Tidak hanya di bidang ekonomi yang menjadi fokus Gibran, bidang kebersihan juga diperhatikannya. Di bawah kepemimpinannya, Kota Solo mendapat Sertifikat Adipura Kategori Kota Besar pada 28 Februari 2023. Sertifikat yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu menjadi bukti bahwa Solo, sebagai salah satu kota besar di Jawa Tengah, pemerintah kotanya juga berfokus pada menjaga keindahan alam dan kebersihan kota.

Di sisi lain, pada bidang kesehatan, Pemerintah Kota Solo menyabet penghargaan Universal Health Coverage (UHC) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Penghargaan itu diberikan karena keberhasilan Pemerintah Kota Solo dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas dalam cakupan yang cukup luas bagi masyarakatnya.

Dalam hal pengembangan teknologi dan digitalisasi, Pemerintah Kota Solo mendapat penghargaan kategori Government Award kategori pencapaian Indeks SPBE dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada 20 Maret 2023. Penghargaan itu didapat oleh Pemerintah Kota Solo sebagai hasil dari pemanfaatam teknologi dengan baik untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan transparansi administrasi di Kota Solo.

Sederet prestasi yang didapati Pemerintah Kota Solo di bawah komando Gibran membuktikan bahwa pemuda dalam memimpin dan melayani masyarakat juga bisa bersaing dengan generasi yang telah lama berkecimpung di dunia politik.

Munculnya Gibran ke permukaan sebagai pemuda yang telah berani menjadi pemimpin menjadi bukti bahwa di tengah arus politik yang banyak dikuasai oleh generasi tua, pemuda bisa menampakkan peran tersendiri yang tentunya dengan karakter khas kepemipinan anak muda.

Hadirnya Gibran menjadi pemimpin di Kota Solo dengan tingkat kemenangan yang cukup tinggi menjadi ladang pembuktian Gibran sebagai representasi dari keberanian anak muda untuk menjadi pemimpin. Terlepas dari segala bentuk pesimisme yang dimunculkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan gaya kepemimpinan pemuda, Gibran menjadi sosok yang memberikan bukti bahwa pada masa sekarang tidak ada salahnya pemuda yang menjadi pemimpin.

Baca Juga: Akademisi Anggap Pertanyaan SGIE Gibran Kepada Cak Imin Tidak Lengkap

Sudah saatnya pesimisme yang terbangun selama ini tentang kekhawatiran pemuda jika menjadi pemimpin dihapuskan dan diganti menjadi optimisme. Mengapa demikian? Sekalipun pemuda yang menjadi pemimpin, tujuannya masih tetap satu yaitu demi mewujudkan kehidupan bermasyarakat yang sejahtera.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: