Aljazeera yang mengutip pendapat dari pengamat, mengungkapkan bahwa Gibran menempatkan gaya di atas substansi. “Dia berlatih lebih baik dibandingkan dua kandidat lainnya, yang mungkin akan mengesankan beberapa pemilih.
Baca Juga: Bongkar Ajaran Jokowi ke Gibran, Kaesang: Kita Tak Boleh Merendahkan Orang Lain!
Namun, paparan dan tanggapannya dalam debat cawapres kemarin dianggap memiliki substansi kebijakan, hanya mengandalkan kombinasi slogan dan fakta,” papar Ian Wilson, dosen studi politik dan keamanan di Universitas Murdoch di Perth, Australia, kepada Al Jazeera.
Meskipun Gibran mungkin ingin melepaskan diri dari sebutan “nepo baby”, mungkin sulit untuk menghilangkan citra keluarganya sama sekali, tambah Wilson.
Baca Juga: Gibran dan Pasar Tradisional: Memelihara Warisan Lokal
“Gibran menunjukkan bahwa dia, meskipun ada upaya untuk mem-branding dirinya sebagai generasi milenial yang berpikiran segar, masih sangat tetap terlihat sebagai anak dari ayahnya (Jokowi), menegaskan komitmennya untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan khas Jokowi seperti proyek ibu kota nusantara,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement