Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Target Belum Tercapai, Pemerintah Terus Genjot Akselerasi Penyaluran KUR

Target Belum Tercapai, Pemerintah Terus Genjot Akselerasi Penyaluran KUR Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus mendukung upaya dalam memperkuat pembiayaan UMKM melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Selain sebagai salah satu strategi dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, hal itu juga dilakukan agar target penyaluran KUR sebesar Rp297 triliun di tahun 2023 dapat tercapai. Per 30 November 2023, KUR telah disalurkan sebesar Rp229,95 triliun kepada 4,12 juta debitur. Angka ini baru memenuhi 77,42% dari target tahun 2023.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan, dalam kegiatan Focus Group Discussion Langkah-langkah Kebijakan Akhir Tahun 2023 dan Arah Kebijakan KUR Tahun 2024, menyampaikan sejumlah strategi yang dilakukan pemerintah untuk mendorong akselerasi penyaluran KUR. 

Baca Juga: Bantu Tekan Backlog, SMF Gandeng Bank Mandiri Taspen Salurkan Kredit Serbaguna Perumahan

"Extra effort percepatan penyaluran KUR tersebut dituangkan dalam berbagai strategi kebijakan seperti penerapan weekend banking dengan memperhatikan kondisi masing-masing penyalur KUR, melakukan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR, membuka opsi penyaluran KUR dengan berbagai stakeholder, melakukan relaksasi peraturan terkait penyaluran KUR, mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA), serta mendorong optimalisasi peran pemerintah daerah dalam ekosistem KUR,” ungkapnya. 

Sebagai evaluasi tahun 2023, penyaluran KUR tidak hanya difokuskan pada sisi kuantitas, melainkan juga memperhatikan sisi kualitas. Sementara untuk tahun 2024, beberapa perubahan kebijakan KUR akan dilakukan dalam rangka mempertegas beberapa ketentuan yang berlaku pada kebijakan penyaluran KUR tahun 2023. Misalnya, ketentuan terkait kepesertaan debitur KUR di program perlindungan sosial ketenagakerjaan, akses KUR berulang bagi debitur KUR sektor pertanian, dan pendefinisian kredit yang dikecualikan untuk memperoleh kembali akses KUR.

Di tahun 2024, pemerintah akan melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, namun juga memprioritaskan kualitas. Pemerintah telah menyiapkan anggaran subsidi untuk penyaluran KUR tahun 2024 sebesar Rp47,78 triliun yang akan digunakan untuk pembayaran subsidi bunga/subsidi marjin KUR tahun berjalan dan pembayaran carry over subsidi bunga/subsidi marjin KUR pada periode sebelumnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi akan Turun Langsung Bagikan 5000 Sertifikat Tanah untuk Masyarakat di Jawa Timur

Selain itu, Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR juga terus dilakukan pemutakhiran. Direncanakan pada tahun 2024, beberapa fitur yang terdapat pada SIKP akan dilakukan peningkatan, seperti terkait penambahan data requirement dataset, pemutakhiran perhitungan subsidi, dan pengiriman transaksi debitur dilakukan setiap bulan.

“Pemerintah berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kolaborasi dan sinergi seluruh stakeholder KUR, baik dari sisi pemerintah pusat, lemerintah daerah, para penyalur KUR, dan para penjamin KUR. Sinergitas dan kolaborasi dari setiap stakeholder KUR diperlukan agar akselerasi penyaluran KUR dapat dilaksanakan,” ujar Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Gede Adi Prasetya dalam kegiatan yang sama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: