Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan turut menyoroti turunnya angka produksi garam di Indonesia. Padahal, kata dia, Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan terbesar di dunia.
Menurutnya, rendahnya produksi garam menjadi pemicu awal tingginya impor garam dari negara lain. Dia menuturkan, produksi garam dalam negeri berangsur turun dalam tiga tahun terakhir, sejak 2019 dengan total 2,5 juta ton menjadi 0,8 juta ton di tahun 2022.
Baca Juga: Demi Nelayan Sejahtera, Anies Baswedan Ogah Terapkan PIT
"Konsumsi garam pertahun kita itu rata-rata sekitar 1,5 juta ton pertahun, nah produksi kita ini menurun apalagi dalam tiga tahun terakhir ini," kata Anies di acara Desak Anies di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).
Dia pun mengaku akan membenahi produksi garam seandainya terpilih sebagai presiden di Pilpres 2024 nanti. Dia menilai, pembenahan produksi garam tidak membutuhkan pendekatan khusus, melainkan keseriusan.
Anies juga berjanji akan memperbanyak teknologi untuk mendukung produksi garam di Indonesia. Menurutnya, hal itu perlu untuk memberdayakan para petani garam.
"Pertama, banyak teknologi baru yang bisa dipakai untuk produksi garam, jangan para pegiat dibiarkan begitu saja tanpa dibantu teknologi terbaru," jelasnya.
Di sisi lain, Anies juga mengaku akan membangun kolaborasi dengan lembaga-lembaga penelitian. Hal itu dia lakukan untuk menggali dan menciptakan inovasi terkait produksi garam.
Lebih jauh, Anies juga menilai perlu adanya insentif berupa uang untuk para petani garam. Menurutnya, insentif itu meningkatkan giat para petani dalam memproduksi garam.
Baca Juga: Ngebatin Soal Ekspor Pasir Laut, Anies: Memangnya Kita Toko Material?!
"Pemerintah juga harus ada insentif ekstra kepada pelaku di bidang garam supaya mereka mau berusaha di bidang ini. Insetif itu artinya ada bantuan keuangan supaya produksi garam kita meningkat dan tidak perlu impor," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement