Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis Ungkap Alasan di Balik Turunnya Saham SIDO di Pasar

Analis Ungkap Alasan di Balik Turunnya Saham SIDO di Pasar Kredit Foto: Dok. Sido Muncul.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saham PT Sido Muncul Tbk (SIDO) mengalami penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir. Pada Januari 2022, harga saham SIDO sempat mencapai kisaran Rp1.000 per nomor saham, namun saat ini harga sahamnya telah turun menjadi 500-an, menunjukkan penurunan sekitar 50 persen dari dua tahun sebelumnya. Bahkan, dalam rentang waktu satu tahun, harga sahamnya turun sekitar 27 persen. 

Rivan Kurniawan, Direktur PT Indovesta Utama Mandiri, seorang Indonesia Value Investor mengatakan turunnya harga saham SIDO diyakini disebabkan oleh beberapa faktor. 

Salah satunya yakni kenaikan harga bahan pokok seperti beras, yang diduga berimbas kepada pendapatan SIDO karena masyarakat lebih memprioritaskan untuk belanja bahan pokok. 

Selain itu, penurunan kinerja emiten SIDO juga terlihat dari segi pendapatan dan laba bersih. Grafik pendapatan menunjukkan penurunan yang signifikan, terutama pada tahun 2022 dan 2023. Bahkan, laba bersih SIDO turun sekitar 29,7 persen year on year, dengan net profit margin juga turun ke kisaran sekitar 24-25 persen. 

Baca Juga: Terbang Tinggi, Saham GOTO Jadi Penggerak Utama IHSG Setelah Melesat 11%

"Dengan adanya penurunan kinerja yang signifikan, para investor dan pemegang saham SIDO perlu mempertimbangkan langkah-langkah yang tepat. Meskipun demikian, keputusan mengenai investasi saham selalu bergantung pada preferensi dan toleransi risiko masing-masing investor," ucap Rivan dalam kanal YouTubenya, Jumat (02/2/2024).

Rivan mengatakan bagi para investor, penting untuk melakukan analisis mendalam terkait kondisi perusahaan, prospek industri, dan faktor eksternal lainnya sebelum mengambil keputusan investasi. 

"Dalam menghadapi penurunan kinerja saham SIDO, penting untuk tetap mengikuti perkembangan perusahaan dan industri secara keseluruhan. Selain itu, konsultasi dengan ahli keuangan atau melakukan riset lebih lanjut dapat membantu dalam membuat keputusan investasi yang lebih terinformasi," papar Rivan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Naeli Zakiyah Nazah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: