Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penjualan Eceran Diperkirakan Naik, BI Ungkap Sektor Pendorongnya!

Penjualan Eceran Diperkirakan Naik, BI Ungkap Sektor Pendorongnya! Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) memperkirakan adanya peningkatan pada kinerja penjualan eceran periode Januari 2024. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Januari 2024 yang secara tahunan tumbuh 3,7% mencapai 216,0.

Asisten Gubernur BI Erwin Haryono, mengungkap, "Peningkatan pertumbuhan penjualan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama kelompok Barang Lainnya khususnya pada Subkelompok Sandang, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau."

Baca Juga: Silaturahmi dengan Nasabah Meekar, Presiden Jokowi Dorong Hal Ini

Secara bulanan, kata Erwin, pertumbuhan penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1,0%, sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca.

Adapun penurunan terutama terjadi pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, diikuti Subkelompok Sandang, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Sebelumnya pada Desember 2023, IPR tercatat secara tahunan tumbuh 0,2% mencapai 218,1. Kinerja penjualan eceran tersebut ditopang oleh pertumbuhan penjualan pada Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Baca Juga: BI Sebut Utang Luar Negeri Indonesia Naik Lagi pada Akhir 2023, Ini Biang Keroknya!

Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 4,9%, sejalan dengan peningkatan permintaan pada periode HBKN dan libur tahun baru, serta strategi potongan harga dari pedagang eceran. Peningkatan terjadi pada mayoritas kelompok, terutama Subkelompok Sandang, Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.

Dari sisi harga, Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Maret 2024 tercatat sebesar 137,2, meningkat dari 129,3 pada Februari 2024 didorong oleh ekspektasi kenaikan harga pada bulan Ramadan.

"Sementara itu, IEH Juni 2024 tercatat sebesar 125,8, lebih rendah dari indeks pada Mei 2024 yang sebesar 132,4 karena kelancaran distribusi dan ketersediaan pasokan yang dipandang mendukung pembentukan harga lebih rendah," pungkas Erwin. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: