Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat Sebut Keberpihakan Jokowi Jadi Salah Satu Alasan Pemilu 2024 Jadi yang Terburuk

Pengamat Sebut Keberpihakan Jokowi Jadi Salah Satu Alasan Pemilu 2024 Jadi yang Terburuk Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menyebut ada lima alasan mengapa pemilu 2024 jadi yang terburuk sejak 1999.

Hal ini Arif sampaikan di acara diskusi "Pemilu Buruk dan Abai Moral: Hanya Di Era Jokowi" yang diadakan PARA Syndicate pada Selasa (20/2/24) di Jakarta.

Salah satu yang menjadi alasan Pemilu 2024 jadi yang terburuk menurut Arif karena adanya intervensi dan keberpihakan Presiden Jokowi terhadap salah satu pasangan calon jelas terlihat. Arif menyinggung soal manuver Jokowi di beberapa kesempatan yang mana menurutnya menunjukkan keberpihakan.

“Presiden tak malu-malu melakukan intervensi terhadap proses politik yang sedang terjadi, kita bisa lihat pasca debat ketiga kalau nggak salah presiden mengusulkan agar KPU mengubah format debat,” jelasnya.

Menurut Arif, memang Jokowi secara langsung tak pernah menyebut mendukung calon tertentu akan tetapi ia menilai ada kampanye terselubung.

Ia menyinggung soal momen Jokowi makan bersama dengan menterinya (Prabowo) yang juga seorang kandidat dan momen tersebut dibagikan ke publik secara luas, belum lagi soal sengkarut dugaan politisasi bansos.

Baca Juga: Anies Baswedan Ogah Gegabah Soal Kecurangan Pemilu: Kami Ingin Rakyat Dapat Informasi Akurat

“Di luar itu Presiden terus melakukan kampanye terselubung. Saya paham beliau mengatakan tidak terlibat langsung dalam kampanye dan memang tidak dilakukan, tapi masalahnya presiden melakukan kampanye secara terselubung, mulai dari makan bakso bersama Menhan yang seorang kandidat Capres sampai melakukan politisasi bansos,” jelasnya.

4 alasan lainnya yang melatarbelakangi ia mengungkapkan pemilu 2024 jadi yang terburuk adalah; pengabaian etika penyelenggara negara, tidak netralnya aparat, pelanggaran peserta pemilu yang tak ditanggapi serius, dan tidak adanya kebaruan yang ditawarkan para peserta.

“Kesimpulannya pemilu 2024 adalah pemilu terburuk sejak 1999 saya nggak ragu untuk mengatakan itu,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Jokowi sebelumnya mengeluarkan pernyataan seorang presiden boleh memihak dalam pilpres.

Pernyataan tersebut pada akhirnya diluruskan dan diberi penjelasan oleh istana yang mana menurut mereka ucapan Jokowi disalahartikan.

"Pernyataan Bapak Presiden di Halim, Rabu 24/01/2024, telah banyak disalahartikan. Apa yang disampaikan oleh Presiden dalam konteks menjawab pertanyaan media tentang menteri yang ikut tim sukses," kata Ari dalam keterangannya, Kamis (25/1/2024).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: