Klarifikasi Zulhas Soal Bansos Beras di Pemilu 2024: Orang Gak Nanem Padi, Susah...

Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengklarifikasi distribusi bantuan sosial (bansos) beras menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 lalu.

Adapun klarifikasi itu ia sampaikan dalam rapat kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

"Saya juga berkali-kali ditanya soal bansos ini. Teman-teman Komisi VI tugasnya memang untuk mengkritisi pemerintah, buat kami nggak ada masalah," kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Kendati begitu, ia menuturkan distribusi bansos dilakukan lantaran musim panen mengalami pergeseran. Hal itu menjadi latar belakang distribusi bansos beras dilakukan meski dalam suasana kampanye.

Akibat pergeseran musim panen itu, Zulhas menilai banyak keluarga yang mengalami kesulitan. Karenanya, bansos perlu dilakukan baik Pemilu maupun tidak.

Baca Juga: Menjaga Produksi Beras, Kementan Dorong Optimalisasi Alsintan di Indonesia

"Artinya banyak masyarakat kita banyak yang kesulitan. Oleh karena itu bansos diperlukan apakah Pemilu atau tidak Pemilu," jelasnya. 

Dia pun mengakui, bansos beras diberikan sekaligus mendistribusikan bantuan El Nino sebesar Rp300.000 hingga Rp400.000 per keluarga.

"Karena sekali lagi, orang nggak nanem padi, susah. Nanem saja tidak, apalagi panen. Dia nggak punya (beras). Oleh karena itu bansos ditambah termasuk bantuan El Nino yang nilainya Rp300 sampai Rp400 ribu," tandasnya.