Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUI Serukan Stop Produk Terafiliasi Israel, Produk Nasional Jadi Ketiban Rejeki Berkah Ramadan

MUI Serukan Stop Produk Terafiliasi Israel, Produk Nasional Jadi Ketiban Rejeki Berkah Ramadan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi instruksi (Irsyadat) bagi umat Islam di Indonesia untuk memboikot terhadap produk-produk terafiliasi Israel, menyusul serangan tanpa kemanusiaan terhadap warga Palestina. 

Instruksi atau Irsyadat MUI ini memperkuat Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang "Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina", yang  menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina.

Fatwa tersebut merekomendasikan agar umat Islam "semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme". 

"Komitmen boikot sudah diperkuat, ”dengan Fatwa MUI, sehingga  mengikat baik secara keagamaan maupun secara kenegaraan dan kebangsaan,” kata Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah, KH. Arif Fakhruddin, saat pembacaan instruksi kepada umat Islam tersebut, bertempat di kantor MUI di Jakarta (10/03).

Instruksi dengan pesan “Irsyadat Majelis Ulama Indonesia (MUI): Ramadhan Bersama Palestina, Ramadhan Membasuh Luka Palestina”, itu dibacakan di depan perwakilan media massa, organisasi kemasyarakatan Islam,  dan sejumlah dai dari Palestina.

Untuk menunjukkan dukungan besar dari umat Islam, lima pimpinan ormas dan lembaga Islam yang mewakili Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Al-Washliyah, Mathla’ul Anwar, Persatuan Islam (PERSIS), dan MUI, kompak tampil bersama dan bergantian membacakan deklarasi penting tersebut. 

Salah satu dari lima poin deklarasi tersebut tegas, “Menyeru umat Islam agar mulai bulan Ramadhan ini untuk tidak menggunakan lagi produk yang diproduksi oleh perusahaan yang terafiliasi dengan penjajah Israel dan pendukungnya, seperti produk kebutuhan konsumsi sahur, berbuka puasa, dan barang hantaran Lebaran (hampers) maupun produk-produk lainnya.” 

Meski sudah mengeluarkan fatwa dan instruksi kepada umat Islam, sebagai lembaga memang MUI tidak mengeluarkan daftar nama-nama produk terafiliasi Israel di Indonesia.

Instruksi dari MUI itu pun disambut beragam reaksi dari netizen di Indonesia.

"MUI aja dah lakukan himbauan gini, ayo saling support,” ajak netizen dengan nama akun @sekarrlatI.

Netizen tersebut juga menautkan poster di media sosial bertuliskan desakan MUI yang menyerukan seluruh umat Islam di Indonesia agar tidak menggunakan produk yang terafiliasi Israel.

Pada poster yang sama juga terpampang ajakan: “Dukung saudara kita di Palestina. Sucikan bulan Ramadhan tanpa produk-produk pendukung zionis Israel.”

Menariknya, melalui cuitan di platform X tersebut, banyak netizen mengatakan lebih memilih brand-brand alternatif lain buatan Indonesia sendiri. 

Netizen Indonesia dikenal cukup cerdas dalam menggali informasi produk-produk terkait Israel. Situs Bdnaash.com menjadi situs paling popular bagi warga yang ingin melakukan boikot dan mencari tahu produk-produk apa saja yang berafiliasi dengan zionis Israel.

Brand-brand nasional pun jadi kebanjiran rezeki di tengah maraknya aksi boikot masyarakat dan berkah Ramadan.

Setidaknya, ini ditampilkan oleh salah satu dari sekian banyak toko yang  kini hanya menjual brand nasional seperti Oasis, Cleo, Le Minerale, dan produk AMDK nasional lainnya. 

"Hanya ini yang bisa kita lakukan untuk mendukung boikot, merek yang satu itu sudah tidak dijual lagi di tempat saya,” kata ibu Siti (bukan nama sebenarnya) di toko sembakonya di kawasan Cipinang, Jakarta Timur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: