Manjakan Nasabah, Super App Bakal Segera Diluncurkan BRIS

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) (BRIS) tengah bersiap untuk meluncurkan inovasi digital terbarunya yakni inovasi dari Super App di 2024.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, inovasi tersebut akan melengkapi sejumlah layanan digital yang telah dimiliki oleh BSI. Nasabah akan semakin dimanjakan dengan sejumlah layanan yang bisa dinikmati langsung dari smartphone.

Baca Juga: BRIS Terus Catatkan Pertumbuhan Nasabah, Bayangi BNI hingga BRI

Layanan yang dapat dijalankan yakni seperti fitur info rekening (informasi saldo, mutasi, dan informasi portofolio), transfer (pindah buku, online, SKN, QRIS), pembayaran berbagai macam keperluan hingga tarik tunai tanpa kartu.

"Untuk digitalisasi ini memang sekarang berusaha untuk bagaimana untuk memiliki satu platform baru Super Apps untuk mengganti BSI Mobile. Mohon doanya semoga tahun ini bisa kita launching " ujar Hery, Senin (18/3).

Super App ini digadang-gadang tak akan kalah dengan super app yang telah dimiliki oleh perbankan lainnya karena layanannya dipastikan akan dapat memenuhi kebutuhan lifestyle nasabah dari PSI.

Hery menambahkan, layanan yang diberikan oleh super apps dari pihaknya akan memberikan layanan yang tak hanya sekedar perbankan. Ia menegaskan aplikasi super buatan perusahaannya akan menghadirkan layanan untuk kebutuhan spiritual, khususnya bagi muslim seperti zakat, infaq hingga wakaf.

"Dia bisa fungsi finansial, bisa ada lifestyle di dalamnya, bisa investasi beli reksadana untuk nabung, dan seterusnya. Kemudian bisa Ziswaf (Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Wakaf) melalui Super Apps. Nanti tampilan-tampilannya dan fitur lebih bagus dibanding sekarang ini BSI Mobile," ujar dari Hery.

Hery mengatakan, saat ini Super Apps tengah dilakukan proses pengujian software sebelum dirilis, atau istilahnya Beta Testing.

Baca Juga: Memupuk Inovasi Tepat untuk Nasabah Cermat, Kunci Ekspansi BRIS

"Sudah di tahap ujung, sudah di Beta, Test Beta itu karyawan sedang mencoba sekarang dan sambil menunggu izin dari Bank Indonesia," pungkasnya.

Laporan: Muhamad Ihsan