Energi Hijau Naik, Optimisme Menyertai Proyeksi Sawit

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonomi Indonesia masih dibayangi ketidakpastian, mulai dari efek pesta demokrasi sampai dengan situasi geopolitik yang terus berkembang. Namun masih ada harapan untuk bangkit melalui pengembangan industri sektor dalam negeri termasuk industri kelapa sawit.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono mengatakan meski sektor minyak kelapa sawit tengah diganggu oleh ketidakpastian ekonomi, namun proyeksi akan hal terkait diperkirakan akan mengalami kenaikan.

Baca Juga: Kejelasan Regulasi, Solusi Industri Sawit Makin Dongkrak Ekonomi

Proyeksi harga minyak nabati dunia, termasuk kepala sawit tak akan mengalami perubahan begitu besar namun konsumsi akan hal tersebut khususnya untuk kebutuhan pangan, industri oleokimia sampai dengan kebutuhan energi biodiesel berbasis kelapa sawit akan terus meningkat.

”Namun, proyeksi harga minyak nabati dunia, termasuk minyak kelapa sawit, tidak banyak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan 2023,” ujar Eddy, dalam acara dari Buka Puasa Bersama dengan Pimpinan GAPKI di Jakarta, Jumat (22/3).

Dengan kehadiran optimisme ini, pengusaha kelapa sawit tinggal memiliki satu pekerjaan rumah, yakni meningkatkan produktivitas untuk mengejar kenaikan tingkat konsumsi dari komoditas terkait dengan kelapa sawit.

Eddy menegaskan, konsumsi minyak sawit domestik terus mengalami peningkatan, tercatat sejauh ini sudah hampir mencapat setengah produksi nasional atau dalam angka dari 42%.

Baca Juga: BPDPKS Gelar Semarak UKMK Sawit di Medan

”Sekarang konsumsi minyak sawit domestik sudah di angka 42 persen dari produksi. Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia. Di sisi lain, juga konsumen minyak sawit terbesar di dunia,” ungkapnya.

Laporan: Muhamad Ihsan