Bulan Ramadan menjadi bulan yang diwarnai dengan naiknya permintaan perbaikan dan renovasi rumah. Hal ini bukan hanya karena bulan tersebut dinilai sebagai waktu yang tepat untuk berbenah, namun juga perkembangan teknologi hingga gaya hidup.
Co-CEO dan Co-Founder Gravel, Georgi Ferdwindra Putra mengatakan, tingginya permintaan perbaikan rumah (home improvement) tahun ini karena pemilik rumah memiliki kebutuhan fungsi hunian yang berbeda. Ada berbagai faktor yang mendorong tren ini, di antara perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi rumah pintar, dan pengaruh gerakan lakukan sendiri atau DIY (Do It Yourself).
Baca Juga: Awas Ditinggal Tukang, Gravel Bagikan Kiat Renovasi Jelang Lebaran
Perubahan pola kerja dari rumah ‘work from home’ atau ‘flexible working’ mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kerja yang efisien dan nyaman di dalam rumah. Selain itu, kebutuhan akan ruang belajar bagi anak-anak yang homeschooling juga meningkat. Area rekreasi untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai pun semakin menjadi prioritas.
"Kebutuhan fungsi yang cenderung spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tak jarang membutuhkan perombakan. Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah mereka bahkan melakukan renovasi untuk memenuhi kebutuhan ini," ujarnya dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Kamis (28/3).
Tidak hanya itu, kemajuan teknologi rumah pintar dan kesadaran akan keberlanjutan juga turut mempengaruhi konsumen dalam proses renovasi rumah. Teknologi rumah pintar menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya.
Inovasi-inovasi seperti lampu yang dapat dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memperbaiki rumah mereka dengan teknologi terkini. Ditambah lagi, kesadaran lingkungan juga mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan dan solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari renovasi mereka.
Satu lagi tren yang terus muncul di Lebaran kali ini, yaitu home improvement DIY (Do It Yourself) yang ramai di media sosial. Hal ini memicu semangat masyarakat untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan estetika yang mereka lihat secara online dalam ruang mereka sendiri. Mulai dari proyek kecil seperti penataan ulang pada ruangan hingga renovasi besar seperti pembangunan ulang ruang tamu.
“Inspirasi DIY melalui platform-platform seperti YouTube, Instagram, TikTok dan Pinterest, memang sangat menarik. Terbukti, semakin banyak konsumen aplikasi Gravel yang melakukan renovasi yang terinspirasi dari tren DIY ini. Kami di Gravel selalu siap membantu mewujudkan menghidupkan inspirasi mereka di setiap hunian," jelas dari Co-CEO dan Co-Founder Gravel, Fredy Yanto.
Baca Juga: Wujud Kepedulian Terhadap Rumah Ibadah, Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah
Dengan adanya 3 tren ini membuktikan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, efisien, dan sesuai dengan gaya hidup mereka. Renovasi rumah bukan lagi sekadar tentang memperbaiki, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement