Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ahmad Sahroni Minta Polri Gandeng TNI Untuk Pantau Penggunaan Pelat Dinas: Harus Saling Jaga!

Ahmad Sahroni Minta Polri Gandeng TNI Untuk Pantau Penggunaan Pelat Dinas: Harus Saling Jaga! Kredit Foto: DPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Polda Metro Jaya masih mengusut kasus arogansi pengendara mobil Toyota Fortuner berpelat dinas TNI Palsu yang dilaporkan oleh Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, Selasa (16/4), mengatakan pihaknya menerima laporan tersebut sejak 14 April 2024. Namun dirinya masih enggan merincikan perkembangan serta identitas dari pengemudi.

Kasus ini pun lantas mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Politikus NasDem tersebut berpendapat bahwa, TNI-Polri harus menjalin kerja sama guna memperketat penggunaan pelat dinas.

“Polri harus segera gandeng TNI untuk pantau penggunaan pelat dinas. Jadi kedua institusi harus saling menjaga nama baik. Karena permasalahan pelat dinas itu banyaknya akibat ulah oknum. Baik itu ternyata dipakai saudara, kerabat, atau bahkan oknum tak bertanggungjawab. Nah kita tidak ingin gara-gara mereka ini, nama baik institusi jadi tercoreng,” ujar Sahroni dalam keterangan (17/4).

Menurut Sahroni hal tersebut penting karena menyangkut etika berkendara di jalan raya. Dirinya khawatir, akan ada banyak masyarakat yang kesal atas kelakuan oknum, dan berimbas pada pengguna pelat dinas resmi.

“Dan jangan sampai akibat ulah segelintir oknum, masyarakat jadi memiliki persepsi buruk terhadap pelat dinas. Padahal penggunaan pelat dinas untuk pejabat tertentu ini memang telah diatur di dalam undang-undang,” tambah Sahroni.

Sehingga menurutnya, mekanisme pengawasan itu nantinya dapat meminimalisir penggunaan pelat dinas yang tidak seharusnya.

“Agar semuanya tertib, bisa dimonitor secara berkala, jadi tidak ada yang ‘mentang-mentang’. Karena emang yang arogan-arogan itu justru biasanya oknum, bukan pemilik pelat asli,” tutup Sahroni.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: