Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kader PDIP Beber 8 Alasan Kenapa AHOK Perlu Dimajukan di Pilgub SUMUT

Kader PDIP Beber 8 Alasan Kenapa AHOK Perlu Dimajukan di Pilgub SUMUT Kredit Foto: Instagram/Basuki Tjahaja Purnama
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kader PDI Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara (SUMUT) Sutrisno Pangaribuan kembali menyuarakan nama Basuki Tjahaja Purnama alias AHOK untuk maju di Pilgub SUMUT.

Masalah SUMUT yang kompleks menurut Sutrisno harus diselesaikan oleh sosok yang tak memiliki rasa takut yang mana menurutnya ada pada sosok AHOK.

Kompleksitas persoalan Sumut harus dihadapi oleh pemimpin yang hanya perlu takut kepada Tuhan. Pemimpin yang pro rakyat, dan tidak lagi mencari kemegahan dan kemewahan bagi dirinya. Pemimpin yang tidak memiliki keluarga, kerabat, dan kelompok yang akan memengaruhi jabatan gubernur. Maka dibutuhkan sosok yang tidak berkaitan dengan semua akar dan sumber masalah di Sumut, baik mafia, preman, dan “kelompok hitam, jelasnya.

Baca Juga: Putusan MK Keluar, PKS Ucapkan Terima Kasih ke Anies dan Muhaimin: Tuntas Menjalankan Tugas dengan Terhormat

Berikut 8 alasan yang Sutrisno sampaikan mengenai mengapa AHOK harus diusung di Pilgub SUMUT.

Pertama, bahwa Ahok menjadi Cagub Sumut dengan pengalaman paripurna, melewati Pemilu. Ahok pernah menjadi Anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur, Bupati Belitung Timur, Anggota DPR RI, Wakil dan Gubernur DKI Jakarta.

Kedua, bahwa Ahok adalah sosok yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Ahok bersih dari praktik korupsi dalam semua jabatan publik, dari Anggota DPRD hingga Gubernur.

Ketiga, bahwa Ahok tidak berkaitan dengan berbagai persoalan yang ada di Sumut seperti Cagub lainnya. Ahok tidak akan pernah bermasalah hukum atas tata kelola pemerintahan sebelumya di Sumut.

Keempat, bahwa Ahok berani melawan preman dan mafia, baik di dalam maupun di luar pemerintahan. Ahok tidak memiliki rasa takut karena bersih dalam semua jabatan publik.

Kelima, bahwa Ahok berhasil merangkul para jawara dan preman, lalu dijadikan mitra kerja pemerintah sewaktu menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Keenam, bahwa Ahok memberi harapan kepada rakyat yang rindu akan pemimpin yang bersih, berintegritas, kuat. Ahok menunjukkan bahwa kata dan lakunya sama.

Ketujuh, bahwa Ahok sebagai Cagub Sumut pasti tidak akan menggunakan politik uang dan sembako dalam Pilgub. Ahok hanya akan memberi dirinya untuk rakyat.

Kedelapan, bahwa Ahok adalah orang biasa, bukan anak, menantu, atau cucu “orang besar”. Ahok tidak memikul beban dari dan untuk keluarganya.

Maka jika akhirnya Ahok ditugaskan oleh Ketum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri sebagai Cagub Sumut, itu semata- mata demi rakyat Sumut. Ahok tidak mencari jabatan dan kekuasaan, hingga tidak perlu mengambil formulir dan mendaftar sebagai Cagub di partai,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: