Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukannya Melejit, Sohibul Iman Justru Dinilai Akan Jadi Hambatan Buat Anies Baswedan

Bukannya Melejit, Sohibul Iman Justru Dinilai Akan Jadi Hambatan Buat Anies Baswedan Kredit Foto: Andi Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai salah langkah dengan mengusung pasangan dari Anies Baswedan - Mohamad Sohibul Iman di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Pengusungan tersebut sepertinya dilakukan terburu-buru mengingat gelombang kekecawaan saat pengusungan Sohibul Iman. 

Direktur Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti tak terkejut ketika partai tersebut mengusung Anies. Namun ia heran mengapa mantan gubernur tersebut dipasangkan dengan Sohibul Iman.

Baca Juga: Kaesang Pasti KO di Pilkada DKI Jakarta, Termasuk Jika Dipasangkan dengan Anies atau RK?

"Menduetkan Anies-Iman sama dengan menduetkan dua orang bersaudara," ungkapnya dilansir pada Rabu (26/06/2024). 

Menurutnya, Sohibul Iman tidak akan memberikan nilai tambah untuk Anies. Ia mengatakan bahwa kedua barisan pemilih sosok tersebut berasal dari ceruk yang sama.

“Pemilih Anies itu ya PKS. Idola warga PKS itu ya Anies. Jadi, tidak ada nilai tambah bagi pasangan ini. Mereka hanya berkeliling di lingkaran rumah mereka masing-masing,” jelas Ray.

Ray mengatakan pengusungan kedua sosok ini justru malah dapat menjadi bencana untuk PKS. Anies menurutnya butuh sosok yang bisa mengakomodasi pluralitas Jakarta.

"Anies membutuhkan figur lain yang menguatkan identitasnya bukan sebagai calon yang berada dalam satu lingkaran saja," ungkap Ray.

Ray mengatakan, pihak yang bisa mengakomodasi pluralitas untuk wilayah tersebut akan mendapatkan angin segar atas pengusungan duet ini. Jakarta mencari pemimpin yang bisa mengakomodasi siapa saja.

Baca Juga: PKS Terlalu Sembrono, Pengusungan Anies Baswedan-Sohibul Iman Dinilai Penuh Risiko

“Wajah Jakarta adalah wajah plural. Para calon, baiknya mengakomodasi pluralitas wajah Jakarta dalam menetapkan pasangan calon mereka. Melebar, bukan menyempit. Membuka bukan menutup. Maka, situasi ini, justru memberi angin segar bagi calon lain untuk lebih mantab masuk ke Jakarta,” tutur Ray.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: