Dukung NZE 2050, SIG Terus Hadirkan Produk Bahan Bangunan Rendah Karbon untuk Konstruksi
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus berupaya menghadirkan produk bahan bangunan rendah karbon dan solusi berkelanjutan, yang dihasilkan dari inovasi dan proses produksi yang ramah lingkungan.
Direktur Operasi SIG Reni Wulandari mengatakan SIG sebagai perusahaan penyedia solusi bahan bangunan di Indonesia senantiasa meningkatkan kapabilitasnya dengan terus berinovasi menciptakan solusi bahan bangunan ramah lingkungan, guna mendukung pembangunan rendah karbon dan mendukung Pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2050. Peningkatan kapabilitas ini tertuang dalam Peta Jalan Keberlanjutan (Sustainability Roadmap) 2030 SIG.
Salah satu penerapan prinsip ekonomi sirkular yang dilakukan SIG dalam kegiatan produksi, adalah melalui penggunaan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, dan sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF).
“SIG memulihkan keberadaan energi atau mineral pada limbah yang sebelumnya tidak termanfaatkan, menjadi alternatif pengganti atas sumber daya alam yang dipakai dalam produksi semen dengan tetap memenuhi standar untuk menjaga kualitas produk dan kepatuhan lingkungan,” kata Reni, pada sesi talk show Green Economy Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas di Jakarta Convention Center, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: SIG Lakukan Ekspansi di IKN dengan Kepemilikan 20,9% Saham PT Karya Logistik Nusantara
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif, lanjuty Reni, proses produksi di pabrik-pabrik SIG ditunjang dengan implementasi plant digitalization melalui pemanfaatan machine learning, big data dan artificial intelligence untuk optimasi kegiatan produksi untuk mencapai efisiensi penggunaan energi dan peningkatan produktivitas. SIG juga melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan produk dengan emisi lebih rendah tetapi memiliki kualitas yang setara di kelas peruntukannya yang disebut dengan green cement.
Untuk mendorong percepatan capaian penurunan emisi karbon, SIG juga mengembangkan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).
”Pada 2023, penggunaan bahan bakar dan bahan baku alternatif di seluruh pabrik SIG mengalami peningkatan mencapai 1,65 juta ton. SIG juga berhasil mengurangi emisi GRK cakupan 1 (dari operasional) sebesar 4,9 juta ton GRK dibandingkan baseline tahun 2010. Sedangkan pada cakupan 2 (emisi tidak langsung dari energi listrik) berhasil diturunkan sebanyak 0,15 juta ton GRK,” kata Reni Wulandari.
Reni Wulandari menyampaikan, dengan melakukan pola operasi yang berkelanjutan, SIG berhasil memperoleh sertifikat Green Label dari Green Product Council Indonesia, sertifikat Ekolabel Swadeklarasi dari KLHK, dan Sertifikat Industri Hijau dari Kementerian Perindustrian.
Beberapa produk SIG tercatat 21% sampai dengan 38% lebih rendah karbon dibandingkan semen konvensional, di antaranya semen curah untuk berbagai kebutuhan pembangunan infrastruktur dan stabilisasi tanah, semen masonry untuk aplikasi non-struktural, serta produk turunan semen inovatif seperti beton berpori untuk membantu penyerapan air ke dalam tanah, beton cepat kering untuk perbaikan jalan dalam waktu singkat dan menghindari kemacetan karena penutupan jalan, serta beton dekoratif yang estestis.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Berbasis Sinergi, SIG Ciptakan Peluang Pertumbuhan dan Perluasan Bisnis
Sementara itu, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan bahwa saat ini, SIG terus melakukan upaya-upaya untuk mendorong penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan sebagai upaya partisipatif dalam percepatan pencapaian target Net Zero Emission 2050.
Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero), untuk penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan dalam proyek pembangunan IKN.
“Solusi bahan bangunan ramah lingkungan dari SIG sangat relevan dengan konsep pembangunan IKN sebagai smart and green city. Dalam pembangunan IKN ini tentunya SIG memenuhi persyaratan, baik dari produknya yang bersifat green dan mengandung nilai TKDN tinggi, serta solusi yang menjawab tantangan pembangunan infrastruktur saat ini. Misalnya produk beton berpori dan paving porous yang memiliki kemampuan meresapkan air dengan baik dapat mendukung pembangunan IKN yang mengusung konsep kota spons,” tutur Vita Mahreyni.
Sementara pada pembangunan infrastruktur jalan dapat menggunakan beton yang dapat kering dalam hitungan jam setelah diaplikasikan. SIG juga siap memasok Soil Stabilisation untuk meningkatkan kekuatan dan daya dukung tanah lunak yang menjadi salah satu tantangan pembangunan di IKN, dengan memperbaiki dan meningkatkan sifat teknik tanah sehingga tanah yang distabilisasi akan cocok untuk konstruksi jalan atau bangunan.
“SIG sangat mendukung program-program yang mengedepankan keberlanjutan atau sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs) untuk memastikan keberlanjutan kehidupan di bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang dan menjaga pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Vita Mahreyni.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement