Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang sempat menyerang hewan ternak di Jawa Barat berdampak terhadap pasokan daging sapi untuk masyarakat.
Untuk itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat (DKPP) mencoba mengembangkan sapi lokal yakni Sapi Pasundan.
Sekretaris DKPP Jabar, Indriantari mengatakan melalui Kontes Ternak dan Ekspo Pangan 2024, pihaknya mengingatkan untuk budidaya Sapi Pasundan. Meskipun, bobotnya tidak besar tapi dagingnya lebih banyak dibandingkan dengan sapi-sapi eksotis.
'Kemudian cara peliharanya juga gampang karena itu sapi lokal, jadi tidak mudah sakit dan sebagainya," kata Indriantari di acara Bewara Jabar (BEJA) di Gedung Sate, Senin (22/7/2024).
Baca Juga: Jadi Produsen Terbesar, AlSafi Danone Dorong Kemandirian Produk Susu Lokal di Irak
DKPP Jabar akan memberikan apresiasi kepada para peternak yang membibitkan Sapi Pasundan di ajang Kontes Ternak dan Ekspo Pangan 2024 yang akan berlangsung di The Landen Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 24-25 Juli 2024 mendatang.
"Makanya kenapa kita ada kontes tadi bagi peternak-ternak yang membibitkan, menghasilkan bibit itu kita beri apresiasi, kita lombakan untuk memberi apresiasi," katanya.
Sementara itu, untuk pengembangan bibit sapi perah, DKPP Jabar bekerjasama dengan PT. Sumber Citarasa Alam (SCA) karena selama virus PMK, Jawa Barat telah kehilangan populasi sapi perah sebanyak 34%. Termasuk, penurunan produksi susu sapi.
"Kita kerja sama dengan PT SCA untuk mengembangkan, kita ada revitalisasi sapi perah mengembangkan, menambah populasinya, kemudian meningkatkan produksinya," katanya.
Indriantari menyebutkan saat ini kontribusi Jawa Barat terhadap pemenuhan kebutuhan susu sapi nasional hanya 20%. Masih dibawah Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca Juga: Frisian Flag Indonesia Resmikan Pabrik Susu Senilai Rp3,8 Triliun di Cikarang
"Jawa Barat itu pernah jadi nomor satu untuk produsen susu, kita ingin ngejar itu lagi, kita ingin produksinya banyak lagi, kalau populasi bisa kita kalah tapi produksi kita bisa mudah-mudahan bisa ngejar. Karena tadi kita akan tingkatkan produktivitas dari sapi," jelasnya.
Senada dengan Direktur PT Sumber Citarasa Alam Dadang Suyana mengatakan untuk kebutuhan susu di Jabar kita baru mampu memasoknya sekitar 20 persen, sementara 80 persennya masih impor.
"Kami berharap pemerintah memiliki kebijakan untuk meningkatkan volume produksi susu sapi, misalnya dengan menambah lahan peternakan sapi perah," katanya.
Pihaknya juga mendukung langkah Pemdaprov Jabar menggelar Kontes Ternak dan Ekspo Pangan.
"Diharapkan mampu mendongkrak produksi susu sapi lokal yang sekarang sangat kurang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement