PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) kembali menjalin kerja sama strategis dengan PT Atlas Resources Tbk (ARII) melalui anak usahanya, PT Gorby Putra Utama (GPU). Kerja sama ini bertujuan untuk membangun dan mengoperasikan Coal Crushing Plant (CCP) 2 beserta fasilitas tambang pendukung lainnya, serta memberikan jasa logistik batubara di hulu.
Vincent Saputra, Direktur Utama RMKO, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari strategi RMKO untuk mengoptimalkan bisnis jasa pertambangan melalui peningkatan utilisasi aset dan eksplorasi peluang baru di luar area tambang PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) di Kabupaten Enim, Sumatera Selatan.
Baca Juga: Bongkar Muat Batubara Tinggi, RMK Energy Cetak Rekor Operasional di Mei 2024
“Kami melihat area Sumatera Selatan masih memiliki peluang besar untuk dioptimalkan produksi batubaranya dengan pembangunan infrastruktur yang lebih terintegrasi. Berbekal pengalaman yang telah kami lakukan di area operasional utama kami di Enim dan kolaborasi RMK Grup, kami yakin dapat mengoptimalkan produksi batubara di tambang milik ARII," ujarnya dilansir pada Rabu (24/07/2024).
Adapun proyek ini melibatkan Grup usaha PT Rantai Mulia Kencana (RMK) yang akan membiayai pembangunan CCP 2 dengan kapasitas 650 tph dan fasilitas pendukung lainnya di area tambang GPU, dengan nilai investasi mencapai Rp25 miliar. Sebelumnya, RMK juga mendanai pembangunan CCP 1 sebesar Rp36 miliar. Total pendanaan RMK untuk proyek ini mencapai Rp61 miliar.
GPU akan mengembalikan pendanaan kepada RMK berdasarkan jumlah produksi yang disepakati, yaitu sebesar 200 ribu MT batubara per bulan, serta pembelian batubara dengan mekanisme FOB barge dari produksi CCP 2.
Selain itu, GPU juga akan membayar jasa kepada RMKO berdasarkan volume jasa batubara yang diperoleh dari CCP 1 dan 2 dengan total 400 ribu MT batubara per bulan, termasuk manajemen stockpile, pemuatan dump truck, hauling, pemuatan tongkang, penyediaan alat berat, serta pemeliharaan.
Kerja sama ini akan berlangsung selama 60 bulan sejak serah terima CCP 2 oleh RMKO ke GPU dan dapat diperpanjang berdasarkan keputusan para pihak yang terlibat.
"RMKO hadir sebagai solusi logistik batubara di hulu dengan fasilitas yang lebih terintegrasi untuk mengoptimalkan volume produksi tambang-tambang yang memiliki isu bottlenecking karena infrastruktur,” ujar Vincent.
Baca Juga: RMK Energy Raih Laba Bersih Rp37,7 Miliar di Q1 2024
Dengan proyek ini, RMKO dan RMK Grup menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri pertambangan batubara di Indonesia melalui solusi logistik yang lebih efisien dan terintegrasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement