Persaingan Kian Ketat, Adopsi Teknologi Kecerdasan Buatan Tak Bisa Dihindari

Teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) di berbagai dunia usaha mendorong efisiensi dan inovasi di berbagai sektor seperti keuangan, manufaktur, dan layanan publik. Potensi ini mendorong Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terkemuka.
Namun demikian pengelolaan risiko digital juga sama pentingnya dimana penerapan langkah-langkah keamanan siber yang kuat, memperbarui sistem secara berkala, dan melakukan penilaian risiko yang komprehensif merupakan strategi yang tidak dapat dikesampingkan untuk untuk Indonesia.
Demikian pandangan yang disampaikan CFA, CEO, Industry Platform Singapore Irza Fauzan Suprapto saat menghadiri peluncuran AIBP Conference and Exhibition di Jakarta, kemarin. AIBP yang akan diselenggarakan pada 6-7 Agustus di Ritz-Carlton Jakarta, Mega Kuningan itu akan membahas tantangan dan peluang teknologi utama di Indonesia.
Baca Juga: Dibekali Kecerdasan Buatan, Perusahaan Teknologi ini Luncurkan LearnXpert dan SeeU
“Data dan AI adalah landasan transformasi digital di Indonesia, memberdayakan dunia usaha dan lembaga pemerintah untuk mengoptimalkan sisi operasional perusahaan, meningkatkan pengambilan keputusan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan,” kata dia.
Adapun beberapa topik utama AIBP Conference & Exhibition tahun ini. Di antaranya yang pertama adalah tata kelola dan regulasi AI. Dengan fokus utama mengatasi kekhawatiran masyarakat dan membangun framework yang kuat.
"Meski AI menawarkan banyak manfaat, namun kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaannya masih tetap tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan regulasi yang kuat, khususnya terkait privasi dan kekayaan intelektual,”tegasnya.
Tata kelola AI yang efektif, lanjutnya, harus melibatkan kolaborasi antara pembuat kebijakan, pemimpin industri, dan masyarakat untuk memastikan penggunaan AI yang etis dan praktis. Survei Inovasi AIBP tahun 2024 mengungkapkan sekitar 82% responden Indonesia memandang masalah privasi dan keamanan sebagai hambatan utama dalam penerapan AI.
“Mengatasi tantangan-tantangan ini sangat penting untuk mempercepat inovasi AI di Indonesia,” tambahnya. Topik kedua soal ekonomi digital dan pengembangan keterampilan dimana menjembatani kesenjangan keahlian. Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi menjanjikan jika diberikan dukungan yang tepat dalam bidang pelatihan sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur.
Baca Juga: Floratama Academy 5.0 Tingkatkan Usaha Ekonomi Kreatif Berbasis Digital
Irza mengatakan bahwa menjembatani kesenjangan keterampilan melalui pelatihan kompetensi digital yang ekstensif adalah kunci untuk membuka potensi penuh teknologi AI dan otomatisasi.
Investasi strategis pada platform data terpadu, analisis data, perangkat lunak intelijen bisnis, dan peningkatan konektivitas akan mendorong transformasi dan kemajuan digital yang signifikan.
Ketiga, mengatasi rintangan implementasi dalam hal ini terkait penggunaan AI yang etis dan praktis Penerapan pedoman etika pada AI, sangat penting terutama pada bidang sensitif seperti pemilu dan media sosial. Namun, masih ada tantangan praktis dalam menerapkan teknologi AI secara etis dan aman masih tetap marak.
“Acara ini akan berfungsi sebagai sarana untuk membahas dan menanggapi masalah tersebut,” tegasnya. Berdasarkan hasil Survei Inovasi AIBP terungkap bahwa sekitar 8% perusahaan di Indonesia menilai AI generatif membawa transformasi pada bisnis mereka secara signifikan, dibandingkan dengan 18% perusahaan di Thailand.
Kesenjangan ini menyoroti peluang bagi dunia usaha di Indonesia untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang AI dan mempercepat inisiatif AI guna membuka peluang bisnis baru.
Baca Juga: Avail Foundation Bangun Sistem Digital untuk Masa Depan yang Lebih Aman
Keempat, AI dan otomatisasi dalam tenaga kerja. Topik ini akan berbicara mengenai pengelolaan perpindahan kerja dan dampak sectoral. Otomatisasi menimbulkan ancaman terhadap lapangan kerja, sehingga muncul kebutuhan untuk mengadakan transisi tenaga kerja yang strategis dan program pelatihan ulang.
Survei Inovasi AIBP tahun 2024 menunjukkan peningkatan adopsi AI di kalangan bisnis di Indonesia, dengan 63% menciptakan strategi dan roadmap yang berfokus pada AI dan 67% menjajaki penggunaan AI untuk otomatisasi proses. Ketika industri menghadapi berbagai tingkat gangguan, strategi otomatisasi perlu disesuaikan. Konferensi ini akan bertujuan untuk menanggapi pengatasan dari tantangan-tantangan ini untuk merumuskan strategi transisi yang lancar bagi dunia kerja.
Sementara itu, Chief Digital Officer Maybank Indonesia, Charles Budiman mengatakan perjalanan transformasi digital Maybank Indonesia telah dimulai lebih dari lima tahun lalu. “Kami telah merevolusikan pendekatan kami dalam menyediakan solusi keuangan. Dengan berfokus pada pengalaman nasabah dan pengertian yang mendalam akan berbagai pain points di berbagai segmen, kami pun berhasil mengembangkan strategi digital yang berpusat pada kebutuhan nasabah,” ucap dia.
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Influencer BUMN Kuasai Keterampilan Digital
Senior VP, Integrated Enterprise Data & Command Center, Pertamina Ignatius Sigit Pratopo menyampaikan pemanfaatan teknologi canggih seperti IoT, AI, big data, dan otomatisasi, pabrik-pabrik digital menjadi perwakilan masa depan industri energi, mendorong performa efisiensi, fleksibilitas, dan keberlanjutan yang tak tertandingi lintas waktu.
“Seiring komitmen kami untuk terus berinovasi dan beradaptasi, perjalanan transformasi digital kami menempatkan kami sebagai pemimpin di era industri energi yang selanjutnya,” ujarnya.
CEO Pelindo Solusi Digital Natal Iman Ginting Portal menambahkan, transformasi digital sangat penting untuk pertemuan tuntutan pelanggan dan meningkatkan kualitas layanan.
“Dengan mengintegrasikan solusi digital seperti Parama, Praya, dan Palapa kami menyederhanakan proses dan mengurangi waktu transaksi, memastikan layanan yang lebih andal dan efisien. Hal ini memungkinkan kami menawarkan layanan yang lancar dan mudah diakses, selaras dengan ekspektasi pasar modern dan pemajuan teknologi,” tegas dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement