Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pekan Ini Harga CPO Kembali Berpotensi Melemah

Pekan Ini Harga CPO Kembali Berpotensi Melemah Grafik perdagangan Bursa Komoditas Berjangka. | Kredit Foto: ICDX
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pekan ini, harga Crude Palm Oil (CPO) di Bursa Malaysia Derivatives berpotensi melemah kembali. Hal tersebut disebabkan oleh beban permintaan yang melemah.

Menurut David Ng selaku trader minyak kelapa sawit, harga CPO juga terbebani oleh pasar minyak kedelai yang turut melemah.

“Oleh karena itu, kami perkirakan harga CPO akan diperdagangkan antara 3.850 Ringgit Malaysia per ton dan 4.000 Ringgit Malaysia per ton minggu depan," katanya dikutip dari Bernama, Senin (29/7/2024).

Sementara itu, menurut CGS International Futures Malaysia Sdn Bhd memprediksi harga masih akan tetap tertekan dalam beberapa minggu mendatang dan hal tersebut akan bertahan hingga permintaan meningkat saat festival dari pembeli terbesar, India, digelar pada akhir Agustus dan awal September.

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Siap Genjot Pengembangan Bioavtur dari CPO

“Ada sentimen pesimis di seluruh komoditas karena permintaan yang lemah,” ucapnya.

Untuk diketahui, harga CPO pada pekan lalu sebagian besar diperdagangkan lebih rendah lantaran ada tekanan dari ekspektasi produksi yang lebih tinggi dalam beberapa minggu mendatang. Hal tersebut masih ditambah oleh melemahnya pasar minyak kedelai Chicago dan harga olein sawit Dalian yang merosot turun.

Kontrak berjangka CPO secara mingguan untuk pengiriman Agustus 2024 berakhir pada Jumat (26/7/2024) menguat sekitar 31 Ringgit Malaysia menjadi 4.044 Ringgit Malaysia per tonnya. Sementara pada September, turun 6 Ringgit Malaysia menjadi 3.975 Ringgit Malaysia per tonnya.

Kemudian, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Oktober 2024 ke depan melemah sebesar 19 Ringgit Malaysia sehingga menjadi 3.942 Ringgit Malaysia per tonnya. Untuk November 2024, terpangkas 22 Ringgit Malaysia menjadi 3.927 Ringgit Malaysia per ton.

Sedangkan untuk Desember 2024, jatuh 24 Ringgit Malaysia menjadi 3.925 Ringgit Malaysia per ton dan Januari 2025 berkurang sebesar 23 Ringgit Malaysia menjadi 3.933 Ringgit Malaysia per ton.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: