Demo Darurat Indonesia Sebabkan Rupiah Ambruk Jadi yang Terburuk di Asia

Demonstrasi Darurat Indonesia pada 22 Agustus telah berdampak negatif kepada pasar keuangan tanah air. Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak mengalami pelemahan dan menorehkan rekor terburuk di Asia pada 22 Agustus.

Pelemahan mata uang Asia terparah ditempati oleh rupiah yang terpuruk 0,71%, bahkan secara intraday sempat ambruk sampai 0,87% ke angka 15.615 per dolar Amerika Serikat.

Begitu pula dengan Baht Thailand yang tergelincir 0,38%, Won Korea Selatan melemah 0,25%, hingga Ringgit Malaysia yang mengalami depresiasi 0,07%.

Namun, kondisi tersebut berbeda dengan posisi mata uang Garuda pada 23 Agustus. Rupiah ditutup perkasa di 15.475 per 1 dolar AS atau menguat 0,71%. Sementara data dari Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Rupiah ditutup lebih rendah yakni 15.554 per 1 dolar AS.

Darurat Indonesia adalah gerakan masyarakat setelah Baleg DPR RI menggelar rapat untuk merevisi Undang-Undang Pilkada yang tidak sesuai dengan keputusan MK pada 20 Agustus 2024.

Ekonom menyebutkan transisi dan dinamika politik di tanah air yang semakin memanas membuat pelaku pasar keuangan khawatir terhadap stabilitas politik di Indonesia, ditambah aksi profit-taking investor di pasar uang yang memanfaatkan derasnya inflow beberapa hari ke belakang.