Agus Fatoni Ungkap Hal-hal Luar Biasa dalam PON XXI Sumut, Ini yang dikatakannya
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni mengungkapkan berbagai hal-hal luar biasa terkait pelaksanaan Pekan Olaharaga Nasional (PON) XXI di Sumut yang serupa dengan olimpiade. Hal ini diungkapkannya saat saat konferensi pers bersama dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo di Media Center PON XXI Sumut, Medan, Sumatera Utara, Jumat (13/9).
Pertama, Fatoni menyampaikan pada PON XXI di Sumut, terdapat venue-venue yang berstandar dan tersertifikasi. Di antaranya, stadion madya atletik, venue boling, hingga GOR voli indoor bahkan memiliki standar internasional.
“Kedua, hal positif lain, di Sumut ada volunteer sebanyak 75 ribu orang, angka ini bahkan terbesar di dunia mengalahkan jumlah volunteer olimpiade,” kata Fatoni.
Selanjutnya, terkait penyebaran informasi, PON XXI Sumut memiliki sebuah media center yang setara dengan olimpiade. Panitia Besar (PB) PON Sumut juga mengintensifkan berbagai kontak-kontak penting yang siap melayani atlet, ofisial hingga masyarakat.
Tak hanya itu, PB PON Sumut juga telah menyiapkan fasilitas kesehatan yang besar, mulai dari 61 rumah sakit, 1.150 tenaga kesehatan dan 138 ambulan yang selalu standby di masing-masing venue. Kemudian, terkait akomodasi, PB PON juga menyiapkan 8.000 kamar, 96 hotel bintang tiga dan 1.500 angkutan transportasi.
“Tidak hanya itu, di PON XXI Sumut juga baru saja telah terbentuk yayasan olahraga, Yayasan Galang Gemilang namanya, yayasan ini mewadahi pembinaan olahraga untuk legenda olahraga dan generasi muda, yayasan ini bisa jadi inspirasi bagi tempat lain, pada PON ini banyak sekali momen bersejarah dan positif,” jelas Fatoni.
Mengenai tata kelola anggaran, Fatoni mengungkapkan kepengurusan PB PON XII Sumut diisi oleh aparat penegak hukum, wakil ketuanya bahkan diisi oleh Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut. Selain Kajati, di dalam kepengurusan juga ada Inspektur Provinsi Sumut, Kepala BPKP, Dirkrimsus Polda Sumut hingga Asdatun Kajati Sumut.
“Semua kita ajak untuk mengawal, mendampingi, dan memitigasi agar tidak terjadi pelanggaran dan kesalahan,” ucap Fatoni.
Senada dengan Fatoni, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo juga mengungkapkan banyak hal positif dibanding hal-hal kecil yang viral belakangan ini pada pelaksanaan PON XXI. Menurutnya, hal-hal yang viral beberapa waktu lalu terkait pelaksanaan PON tidak seberapa dibanding besarnya hal positif yang dilakukan PB PON.
Ia pun membeberkan beberapa hal positif, mulai dari venue voli yang berstandar internasional hingga venue voli pasir di Samosir yang memiliki pemandangan terbaik. Menpora menyebut PON di Aceh-Sumut merupakan yang terbesar karena terdapat 65 cabang olahraga dan 11 eksibisi, artinya ada 76 venue yang digunakan.
“Venue-venue disini indah. Saya berasa tidak terima hanya karena satu akses dan atau nasi box, jadinya memframing PON ini adanya penyelewengan, kawan kawan (PB PON SUMUT) disini bekerja keras,” kata Menpora.
“Saya rasa ini PON terbesar dan semoga PON yang tersukses, saya sampaikan pada mayarakat, inilah PON pertama kalinya diadakan di dua provinsi,” ucap Menpora.
Mengenai tata kelola anggaran, Menpora yakin semua sudah sesuai dengan aturan. Hal itu dia katakan lantaran kepengurusan PB PON diperkuat dengan aparat penegak hukum. Bahkan Presiden telah membuat Kepres mengenai satgas PON untuk memberi pendampingan dan pengawalan agar tidak terjadi penyelewengan.
“Jadi itu yang saya sampaikan, bahwa tudingan adanya penyelewengan adanya korupsi karena segelintir informasi itu harus kita luruskan,” kata Menpora.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement