Presiden terpilih Prabowo Subianto kabarnya akan merombak Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Prabowo ingin melakukan transformasi kelembagaan, bisnis, kultural, dan manajemen di tubuh BUMN.
Kementrian BUMN diproyeksi akan menjadi superholding. Dengan konsep tersebut setiap perusahaan nantinya akan dihubungkan dengan kementerian teknis yang akan berhubungan.
Pengamat Ekonomi Yanuar Rizky menilai bahwa perubahan bentuk BUMN menjadi superholding sudah tepat. "Saya membaca Prabowo ini tipe strukturalis. Jadi orang yang terstruktur. Jadi agak beda dengan Jokowi. Kenapa muncul badan? Ini adalah langkah reformasi struktural. Jadi melihatnya BUMN diatur oleh OJK jadi lebih kepada regulasi dan tata kelola," kata Yanuar dalam diskusi bertajuk 'Mencari Figur Ideal Kepala Badan BUMN', yang dihelat di Jakarta, Kamis (10/10/2024).
Baca Juga: Prabowo Disebut Sudah Mulai Panggil Calon Menteri, Kapan Tanggal Pengumuman?
Dengan adanya superholding, ia berpendapat tata kelola hingga sistem BUMN bisa lebih tangkas dan profesional. Ia pun berharap, Prabowo akan memilih sosok yang berintegritas dan loyal untuk memimpin BUMN lima tahun mendatang. Sebagai sosok yang strukturalis, Prabowo diyakini bakal memilih orang yang tidak memiliki konflik kepentingan untuk menakhodai BUMN.
"Figur ideal untuk memimpin BUMN harus orang yang punya kompeten, pintar dan berintegritas. Karena kalau Komut dan Dirut BUMN beres, nanti ke bawah juga akan beres. Prabowo orang sangat paham, mana orang yang punya kompetensi dan loyal ke dia," sambungnya.
Sebagai badan yang mengurus hajat hidup orang banyak, kata Yanuar, peran BUMN sangat penting. Oleh karena itu, profesionalitas BUMN harus lebih ditingkatkan dan diperbaiki. "Kalau BUMN tidak profesional, kita harus fokus benahi. Kalau masih ada korupsi di BUMN, kita perangi korupsinya bukan BUMN-nya," kata dia.
Baca Juga: Jokowi Optimis Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Target 8% di Era Prabowo
Ketua Umum Relawan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer mengungkapkan terdapat tiga syarat pokok yang menjadi standar yang diinginkan oleh Prabowo Subianto untuk sosok yang akan menjabat sebagai Kepala Badan BUMN ke depan.
"Pertama, integritas itu wajib. Kedua, realitas, dan ketiga, persoalan kekomunitasan. Jika ketiga hal ini tidak dimiliki, akan sulit untuk mengelola BUMN. Namun, minimal satu syarat yang harus ada adalah integritas," ujar Noel.
Integritas, menurut Noel, sangat penting karena merupakan inti dari segala sesuatu. Meskipun seseorang mungkin hebat dan pintar, jika mereka tidak memiliki integritas, semua kemampuan itu akan sia-sia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Advertisement