Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos BCA Acungi Jempol Tim Ekonomi Pemerintahan Prabowo - Gibran

Bos BCA Acungi Jempol Tim Ekonomi Pemerintahan Prabowo - Gibran Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso (ketiga kanan) bersama Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (ketiga kiri), Direktur BCA Subur Tan (kanan), Direktur BCA Rudy Susanto (kiri), Direktur BCA Santoso (kedua kanan), Direktur BCA Vera Eve Lim (kedua kiri) di tengah-tengah acara Paparan Kinerja Keuangan BCA Triwulan III 2022 di Jakarta, Kamis (20/10). | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, mengatakan bahwa tim ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendukung sektor perbankan.

Hal ini tercermin dengan menjaga susunan menteri dan wakil menteri, terutama di sektor keuangan, Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan dengan tiga wakil, yaitu Suahasil Nazara, Anggito Abimanyu, dan Thomas Djiwandono, diyakini dapat berkontribusi pada pertumbuhan sektor perbankan.

"Pemerintahan baru akan mendukung perbankan, Karena kalau kita lihat ya misalnya dari segi menteri terutama bidang keuangan itu dipertahankan, misalnya Ibu Sri Mulyani, di situ ada wamennya Pak Suahasil yang memang sudah menjadi wamen kemudian ada Pak Anggito yang juga orang Departemen Keuangan yang cukup lama, Mas Tommy dengan yakin punya kemampuan untuk mengelola dari segi perekonomian," kata Jahja dalam konferensi pers Kinerja BCA Kuartal III 2024,Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Baca Juga: Tumbuh Double Digit, Kredit BCA Tembus Rp877 Triliun di Kuartal III 2024

Ia menjelaskan bahwa tim ekonomi tersebut terdiri dari individu-individu yang dipertahankan untuk melanjutkan pengelolaan keuangan negara, serta memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan, sehingga dapat menarik para investor asing.

Menurutnya, dengan tim keuangan yang baru ini cukup membuat keyakinan dan kemantapan dari para investor untuk tidak sembarangan take action.

"Jadi, ini suatu hal yang sangat positif di kacamata investor asing. Kenapa? Karena kalau orang asing melihat nama-nama baru yang asing sama sekali, nomor satu jual, nah itu pun namanya saham itu jual dulu. Nanti kalau dilihat kebijakan yang bagus, kinerja yang bagus, baru mereka beli lagi, imbuhnya.

Ia menyatakan, tidak ada masalah dalam mempertahankan menteri lama jika kinerjanya baik, terutama karena sebelumnya mereka berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 5 persen.

"Tapi kalau memang orang-orang yang sudah dipercaya yang sudah memberikan performa yang bagus selama ini mempertahankan GDP growth kita yang lalu pada masa susah sampai dengan 5 persen ya, inflasi juga terkendali," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: