Kemendag Sosialisasikan Hasil Kajian OECD, Tingkatkan Daya Saing Perdagangan Jasa RI di Pasar Global
Dalam seminar bertajuk “Services Trade in Indonesia: Exploring Patterns, Policies, and Reform Scenarios” yang digelar pada Kamis, (24/10) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyosialisasikan hasil studi mendalam mengenai perdagangan jasa di Indonesia.
Hasil studi tersebut merupakan kerja sama Kemendag RI dengan Direktorat Perdagangan dan Pertanian dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD). Studi tersebut merupakan bagian dari implementasi kerja sama Indonesia dengan OECD di bawah skema OECD—Indonesia Joint Working Programme 2022—2025.
Baca Juga: OVOP Go Global Berhasil Ubah Budaya Bisnis IKM dalam Membaca Tren Pasar dan Peluang Bisnis
Seminar dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono. Djatmiko mengatakan, studi yang dikerjakan Kemendag RI dengan OECD ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi, tantangan, dan peluang sektor jasa Indonesia dalam meningkatkan daya saing di pasar global. Selain itu, studi ini juga memberikan rekomendasi kebijakan yang konkret untuk memperkuat daya saing sektor jasa di Indonesia.
“Saya menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya pada OECD dan Sekretariat OECD, khususnya Divisi Perdagangan Jasa dalam Direktorat Perdagangan dan Pertanian. Rekomendasi dalam studi OECD ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi Indonesia dalam melaksanakan reformasi untuk memperkuat fondasi dan meningkatkan kapasitas sektor jasa dalam bersaing dan berkembang di pasar global,” ungkap Djatmiko, dikutip dari siaran pers Kemendag RI, Kamis (24/10).
Selain presentasi hasil studi, seminar ini juga menghadirkan narasumber dari sektor yang terkait dengan temuan studi, termasuk perwakilan dari pemerintah maupun nonpemerintah. Narasumber yang hadir berasal dari Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI; Koordinator Kelompok Amerika, Eropa, dan Afrika, Kementerian Perhubungan RI; Ketua Tim Ekonomi, Informasi, dan Pos, Kementerian Komunikasi dan Digital; serta Executive Director Indonesia Services Dialogue (ISD).
Dalam presentasinya tentang hasil studi, Analis Perdagangan OECD Matteo Fiorini dan Janos Farencsz menyampaikan, sektor jasa, termasuk telekomunikasi, transportasi, dan keuangan, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mereka juga menekankan pentingnya percepatan reformasi dan liberalisasi di sektor-sektor ini untuk mendorong investasi, meningkatkan produktivitas, serta memanfaatkan momentum pertumbuhan perdagangan digital melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung.
Sementara itu, Executive Director ISD Devi Ariyani menyampaikan, bahwa 99,9 persen struktur perusahaan Indonesia adalah UMKM yang sangat bergantung pada barang dan jasa digital. Penggunaan teknologi digital oleh UMKM telah mendorong ekspor jasa digital dan memperkuat daya saing, serta membuka peluang di pasar internasional namun tantangan seperti tingginya biaya impor teknologi harus diatasi untuk bersaing di pasar global.
Asisten Deputi Pengembangan Logistik Nasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Atong Soekirman menyampaikan, tantangan yang dihadapi sektor jasa logistik di Indonesia, seperti disparitas infrastruktur, regulasi yang perlu disesuaikan, dan kebutuhan inovasi teknologi di era digital. Narasumber dari Kementerian Perhubungan RI, Baung Rivano Siregar memaparkan potensi besar sektor jasa transportasi laut dan menekankan perlunya peningkatan infrastruktur pelabuhan serta efisiensi operasional untuk menjaga daya saing global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement