- Home
- /
- Government
- /
- Government
Rapat Kabinet Pertama, Ini Poin Penting yang Disampaikan Presiden Prabowo Subianto
Kredit Foto: Sekretariat Kabinet
Presiden Prabowo Subianto melaksanakan rapat kabinet paripurna pertamanya pada Rabu (24/10/2024) di Istana Negara, Jakarta. Rapat yang berlangsung selama 2,5 jam ini dimulai pada pukul 15.00 WIB dan dihadiri oleh seluruh jajaran menteri Kabinet Merah Putih.
Dalam arahannya, Prabowo menekankan pentingnya kekompakan kabinet serta kinerja yang cepat, tepat, dan efisien. Ia meminta para menterinya mendukung penuh program prioritas pemerintah, seperti penyediaan makanan bergizi gratis serta swasembada pangan dan energi.
Prabowo secara khusus menyampaikan arahan kepada satu per satu dari 48 menterinya, serta kepala lembaga dan badan terkait. Ia menegaskan, mereka yang tidak mendukung program prioritas dipersilakan untuk keluar dari kabinet.
"Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Program makanan bergizi ini sangat strategis. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar," tegasnya.
Kabinet Merah Putih: Simbol Kebersatuan Bangsa
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa Kabinet Merah Putih adalah simbol kebersatuan dan komitmen pada persatuan bangsa. Menurutnya, keberhasilan suatu negara ditentukan oleh kerja sama antar-elit. Ia menegaskan pentingnya menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup NKRI serta mengingatkan masyarakat agar selalu merujuk pada tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam UUD 1945.
Jumlah Menteri yang Lebih Banyak: Strategi untuk Bangsa Besar
Menanggapi jumlah menterinya yang mencapai 48 orang, Prabowo menekankan bahwa struktur kabinet yang lebih besar ini diperlukan untuk mengelola negara sebesar Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia dan wilayah yang luas. Ia membandingkan luasnya wilayah Indonesia dengan 27 negara di Eropa Barat.
Baca Juga: Prabowo Tekankan Pentingnya Efisiensi Pengelolaan Anggaran dalam Sidang Kabinet Paripurna Perdana
Arahan Khusus untuk Sri Mulyani: Evaluasi Anggaran Negara
Prabowo juga memberikan arahan khusus kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, meminta untuk mengevaluasi alokasi APBN serta mengurangi kegiatan seremonial dan perjalanan luar negeri yang tidak penting. Ia menekankan pentingnya mengarahkan anggaran untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Fokus pada Hilirisasi 26 Komoditas
Dalam rapat tersebut, Prabowo menekankan kelanjutan program hilirisasi yang dimulai pada era Presiden Joko Widodo. Ia meminta para menteri terkait untuk segera merumuskan dan menginventarisir proyek hilirisasi terhadap 26 komoditas penting, serta mencari pendanaan agar program tersebut dapat segera berjalan.
Penegakan Hukum untuk Pemberantasan Judi Online dan Ancaman Lain
Prabowo menekankan pentingnya penegakan hukum yang tegas dalam menghadapi ancaman serius seperti judi online, narkoba, penyelundupan, penyelewengan, dan korupsi. Ia menginstruksikan Jaksa Agung, Kapolri, BPKP, dan BIN untuk fokus pada pemberantasan berbagai ancaman tersebut.
Swadaya Pangan dan Energi untuk Menghadapi Ancaman Global
Prabowo mengingatkan kabinetnya akan potensi ancaman perang besar yang dapat berdampak pada perekonomian Indonesia. Ia menekankan pentingnya swasembada pangan dan energi sebagai langkah strategis untuk menjaga kedaulatan negara.
Komitmen pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Prabowo menegaskan dirinya siap mempertaruhkan kepemimpinannya untuk menyukseskan program makan bergizi gratis bagi anak-anak dan ibu hamil. Ia mengakui tantangan besar yang ada dan menegaskan bahwa program ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat, namun memerlukan komitmen dari semua pihak.
Baca Juga: Kenapa Prabowo Ngotot Swasembada Pangan dalam 5 Tahun ke Depan?
Fokus pada Kesejahteraan Masyarakat
Dalam arahannya, Prabowo mengingatkan menterinya untuk memprioritaskan kesejahteraan rakyat. Ia menekankan bahwa Indonesia tidak perlu berbangga menjadi anggota G20 jika masih ada rakyat yang kelaparan.
Perkuat Pengawasan Birokrasi dan Pelayanan Publik
Prabowo juga memberikan instruksi kepada jajaran menteri untuk lebih berani melaporkan pejabat yang menghambat birokrasi atau tidak memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Ia membentuk Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus serta Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan guna memantau pelaksanaan program pemerintah.
Dengan berbagai arahan ini, Presiden Prabowo berharap kabinetnya dapat bekerja dengan kompak dan efisien untuk menghadapi berbagai tantangan bangsa ke depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement