Investor Bimbang, Aksi Spekulatif Bikin Harga Emas Global Naik

Harga emas dunia mengalami kenaikan pada penutupan perdagangan di Rabu (13/11). Hal ini turut dibarengi dengan sejumlah pergerakan beragam dari aset logam mulia lainnya.

Dilansir Kamis (14/11), Berikut ini adalah catatan pegerakan sejumlah harga logam mulia global. Terlihat komditas ini mengalami pergerakan yang beragam antara satu dengan lainnya:

• Emas Spot: Naik 0,2% ke level US$2.602,89 per ons.
• Emas Berjangka Amerika Serikat (AS): Menguat 0,1% menjadi US$2.608,80 per ons.
• Perak: Stabil di level US$30,7 per ons.
• Platinum: Turun 0,8% ke US$938 per ons.
• Paladium: Melemah 0,8% menjadi US$936,56 per ons.

Ahli Logam Zaner Metals, Peter Grant mengatakan hal ini didorong oleh aksi beli spekulatif dan ambil untung oleh investor di tengah kebimbangan terkait dengan data inflasi dari AS.

"Harga emas kembali naik karena adanya pembelian spekulatif dan aksi ambil untung," ujarnya.

Adapun kini investor dengan menunggu kemungkinan pemangkasan suku bungan agresif dari Federal Resever (The Fed). Meski begitu, ada pendapat bahwa hal tersebut akan dicegah oleh Donald Trump.

Minggu lalu, The Fed sudah memangkas suku bunga sebesar 0,25%. Peluang untuk pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada Desember meningkat menjadi 79%, dari sebelumnya 59%, setelah laporan data inflasi konsumen terbaru.

Investor juga mengalihkan perhatian mereka pada beberapa rilis data penting yang akan datang seperti Indeks Harga Produsen (PPI) AS, Klaim Pengangguran Mingguan dan Data Penjualan Ritel Oktober.

Baca Juga: Emiten Tambang Emas (ANTM) Dianugerahi Peringkat idAA dengan Prospek Stabil oleh Pefindo

Data tersebut akan memberikan panduan lebih lanjut terkait kebijakan moneter dan prospek inflasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi pergerakan harga emas. Investor disarankan tetap memantau rilis data ekonomi dan perkembangan kebijakan moneter untuk mengantisipasi pergerakan pasar yang lebih jelas.