Triputra Agro Persada (TAPG) Terima Dana Segar Rp617,48 Miliar dari Dividen Anak Usaha

PT Triputra Agro Persada Tbk. (TAPG), emiten perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh taipan TP Rachmat, kembali menerima dana segar melalui pembagian dividen dari salah satu perusahaan terkendalinya, PT Agro Multi Persada (AMP). Nilai dividen interim yang akan diterima TAPG mencapai Rp617,48 miliar.

Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng, dalam keterangannya pada Jumat (15/11/2024), menjelaskan bahwa keputusan pembagian dividen interim tersebut disepakati oleh para pemegang saham PT Agro Multi Persada di luar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 14 November 2024.

PT Agro Multi Persada merupakan anak usaha yang 94,93% sahamnya dimiliki langsung oleh TAPG. Joni menegaskan bahwa pembagian dividen ini tidak berdampak material terhadap kondisi keuangan perseroan secara keseluruhan.

Sebelumnya, TAPG juga menerima dividen interim dari sejumlah perusahaan terkendalinya dalam beberapa tahap:

• 13 November 2024: Dividen interim senilai Rp187,65 miliar dari PT Hamparan Perkasa Mandiri (HPM), PT Subur Abadi Warna Agung (SAWA), PT Etam Bersama Lestari (EBL), dan PT Natura Pasific Nusantara (NPN).
• 12 November 2024: Dividen interim senilai Rp83,81 miliar dari PT First Lamandau Timber International (FLTI) dan PT Dwiwira Lestari Jaya (DLJ).

Baca Juga: Pendapatan Hanya Rp8,54 Triliun, Smartfren Makin Rugi di Kuartal III 2024

Dengan pembagian dividen dari anak usaha secara berkelanjutan, TAPG memperkuat likuiditasnya untuk mendukung pertumbuhan bisnis perkebunan kelapa sawit. Hal ini mencerminkan tata kelola keuangan yang baik dalam mengelola perusahaan terkendali untuk memberikan kontribusi optimal terhadap induk usaha.

Sebagai salah satu pemain besar di industri kelapa sawit Indonesia, TAPG terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga kinerja positif dan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham.

Dana segar yang diperoleh dari dividen ini dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan strategis, termasuk ekspansi bisnis, penguatan operasional, atau pengelolaan kewajiban keuangan. Dengan portofolio anak usaha yang solid, TAPG memiliki prospek untuk mempertahankan performa keuangan yang stabil di tengah tantangan industri kelapa sawit.