Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Berpotensi Cetak Rekor, Saham-Saham Ini Layak Dikoleksi

IHSG Berpotensi Cetak Rekor, Saham-Saham Ini Layak Dikoleksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu pada posisi 7.323,588. | Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencatat kinerja impresif dengan kenaikan 2,11% pada perdagangan Selasa (3/12). Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) senilai Rp797 miliar, dengan saham unggulan seperti BBCA, BMRI, TLKM, INDF, dan GOTO menjadi favorit.

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, memperkirakan IHSG hari ini, Rabu (4/12), akan mencoba menembus level resistance di 7.240–7.270.
"Jika berhasil, indeks berpotensi keluar dari tren menurun jangka pendek (minor downtrend)", jelasnya.

Rentang pergerakan IHSG hari ini diperkirakan antara level support 7.120–7.150 dan resistance 7.240–7.270.

Para analis merekomendasikan sejumlah saham untuk trading jangka pendek dengan strategi speculative buy:

  1. BBRI
  • Beli: 4.150–4.200
  • Target: 4.300–4.400
  • Cut Loss:
BUMI
  • Beli: 137
  • Target: 140–147
  • Cut Loss:
EMTK
  • Beli: 535–540
  • Target: 565–575
  • Cut Loss:
SMGR
  • Beli: 3.290
  • Target: 3.400–3.500
  • Cut Loss:
ICBP
  • Beli: 11.925
  • Target: 12.000–12.250
  • Cut Loss:
KPIG
  • Beli: 145–150
  • Target: 154–160
  • Cut Loss:

Sentimen Global dan Regional

Di pasar global, Wall Street bergerak variatif pada Selasa (3/12). Indeks S&P 500 naik tipis 0,05% ke 6.049,88, Nasdaq menguat 0,4% ke 19.480,91, sementara Dow Jones turun 0,17% ke 44.705,53. Pasar saham Amerika terpengaruh data lowongan kerja AS yang naik menjadi 7,74 juta pada Oktober, melampaui ekspektasi.

Di Asia, indeks utama seperti Nikkei 225 Jepang (+1,91%) dan Hang Seng Hong Kong (+1,00%) juga menguat, mengikuti penguatan Wall Street. Sektor teknologi menjadi pendorong utama kenaikan. Investor global kini menantikan laporan ketenagakerjaan AS pada Jumat (6/12) yang akan menjadi fokus menjelang pertemuan The Fed pada pertengahan Desember.

Di China, perhatian tertuju pada kemungkinan stimulus dari pemerintah dan rapat Politbiro yang akan membahas kebijakan ekonomi untuk mendukung pemulihan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: