Rakernas REI 2024: Komitmen Bangun 3 Juta Rumah dengan Sinergi Bersama Pemerintah
Lebih dari 1.000 anggota Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) dari seluruh Indonesia berkumpul di Bandung, Jawa Barat, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) REI 2024. Acara yang mengusung tema “Sinergi REI Bersama Pemerintah untuk Mewujudkan Program 3 Juta Rumah” ini berlangsung pada 4-5 Desember di Trans Luxury Hotel Bandung.
Rakernas dibuka oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, serta dihadiri oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid. Dalam sambutannya, Menteri PKP menyampaikan salam dan apresiasi dari Presiden Prabowo Subianto atas kontribusi REI dalam pembangunan perumahan di Indonesia.
Menteri Ara menegaskan pentingnya peran pemerintah sebagai fasilitator dan regulator dalam mendukung pengembang. Ia berkomitmen menyederhanakan proses perizinan untuk mempermudah pelaku usaha.
“Kami telah menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (SKB) tiga menteri untuk membebaskan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR),” ujarnya. Pembebasan BPHTB sebesar 5 persen ini diharapkan dapat meringankan beban MBR sehingga mereka bisa menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya.
Selain itu, pemerintah juga tengah menyiapkan lahan gratis untuk pembangunan rumah MBR sebagai bagian dari peta jalan nasional perumahan.
Baca Juga: KPK Periksa Dua Pejabat PT KA Properti Manajemen
Peran Strategis REI
Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto, menyampaikan bahwa sektor properti memiliki kontribusi strategis bagi perekonomian nasional, antara lain:
- 14,6%-16,3% terhadap PDB nasional,
- 10,2% dalam penciptaan lapangan kerja,
- kontribusi pada 185 sektor ekonomi lainnya, dan
- peran signifikan dalam pengurangan tingkat kemiskinan.
Namun, tantangan besar masih dihadapi, seperti backlog perumahan yang hanya berkurang 3,6 juta unit dalam 13 tahun terakhir. Dengan proyeksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 318 juta jiwa pada 2045, kebutuhan rumah layak huni akan semakin mendesak.
Usulan dan Program REI
REI mengusulkan beberapa langkah kepada pemerintah, termasuk:
- Kepastian anggaran pembangunan rumah subsidi minimal 350.000 unit pada 2025.
- Pembebasan pajak sektor properti sebesar 17 persen.
- Dukungan untuk omnibus law sektor properti.
Selain itu, REI telah membentuk delapan satuan tugas (satgas) untuk mendukung program 3 juta rumah, mencakup berbagai sektor seperti ATR/BPN, perbankan, lingkungan hidup, hingga kementerian terkait lainnya.
Baca Juga: Diyakini Tahun Kebangkitan Properti, Triniti Land Siapkan Langkah Strategis Tatap 2025
Menteri ATR/BPN Nusron Wahid menyoroti pentingnya penyediaan lahan untuk mendukung program ini. Dari kebutuhan 26.000 hektar untuk membangun 3 juta rumah, pemerintah memiliki cadangan lahan sekitar 79.000 hektar. Nusron juga menegaskan bahwa pembangunan di atas Lahan Sawah Dilindungi (LSD) dapat dilakukan dengan rekomendasi khusus sesuai tata ruang yang berlaku.
Rakernas REI 2024 juga menghadirkan berbagai kegiatan, termasuk turnamen golf, penanaman 1 juta pohon, talkshow strategi pembangunan perumahan, dan penghargaan FIABCI Indonesia-REI Excellence Award. Menteri Supratman Andi Agtas, mantan Ketua DPD REI Sulawesi Tengah, turut memotivasi peserta dengan berbagi pengalamannya dalam bisnis properti.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement