Perbedaan Mata Uang Kripto (Fungible Token) dengan Kripto Koleksi (Non-Fungible Token)

Saat ini banyak orang mencari informasi tentang harga Ethereum sekarang karena minat investasi terhadap cryptocurrency semakin meningkat. Selain itu, perhatian juga mengarah pada perkembangan teknologi blockchain yang melahirkan dua konsep utama dalam dunia kripto: Fungible Token (Mata Uang Kripto) dan Non-Fungible Token (Kripto Koleksi). Keduanya sama-sama berbasis blockchain tetapi memiliki perbedaan mendasar yang signifikan.

Mengenal Fungible Token

Fungible Token adalah aset digital yang bersifat dapat dipertukarkan satu sama lain dengan nilai yang sama. Sebagai contoh satu Bitcoin (BTC) memiliki nilai yang sama dengan satu Bitcoin lainnya, begitu juga dengan Ethereum (ETH). Konsep ini mirip dengan uang konvensional di mana satu lembar Rp100.000 memiliki nilai yang sama dengan lembar Rp100.000 lainnya.

Karakteristik

1. Bersifat Seragam

Setiap unit memiliki nilai dan karakteristik yang identik.

2. Dapat Dibagi

Anda dapat memiliki 0,1 BTC atau 0,5 ETH tanpa mengurangi nilai proporsionalnya.

3. Digunakan untuk Transaksi

Fungible Token umumnya digunakan sebagai alat tukar atau investasi.

Contoh lain dari Fungible Token termasuk Tether (USDT), Binance Coin (BNB), dan berbagai token utilitas lainnya yang digunakan di dalam ekosistem blockchain.

Baca Juga: Berani Ambil Risiko, Ini Deretan Miliarder yang Kaya dari Kripto

Mengenal Non-Fungible Token (NFT)

Sebaliknya Non-Fungible Token (NFT) adalah aset digital yang unik dan tidak dapat dipertukarkan secara langsung dengan token lain. Setiap NFT memiliki identitas, metadata, atau atribut spesifik yang membedakannya dari NFT lain. NFT sering digunakan untuk mewakili barang koleksi digital seperti seni, musik, atau item dalam gim.

Karakteristik

1. Unik

Tidak ada dua NFT yang benar-benar sama. Hal ini membuatnya cocok untuk menciptakan kelangkaan digital.

2. Tidak Dapat Dibagi

Sebuah NFT biasanya hanya dapat dimiliki secara utuh.

3. Digunakan sebagai Koleksi atau Aset Digital

NFT sering menjadi sarana untuk menyimpan dan memperdagangkan karya seni digital atau barang unik lainnya.

Contoh penggunaan NFT yang populer termasuk koleksi seperti CryptoPunks, Bored Ape Yacht Club, dan NBA Top Shot.

Perbedaan Utama Antara Fungible Token dan Non-Fungible Token

Untuk lebih jelas, berikut tabel perbandingan antara Fungible Token dan Non-Fungible Token:

Baca Juga: Bursa BEI Kedatangan Pemain Baru, Perusahaan Kripto Siap IPO Rp1 Triliun

Mengapa Penting Memahami Perbedaan Ini?

Memahami perbedaan ini membantu Anda menentukan tujuan investasi. Jika Anda ingin menggunakan aset kripto sebagai alat tukar atau untuk perdagangan maka Fungible Token seperti Ethereum mungkin lebih sesuai. Namun, jika Anda tertarik mengoleksi karya seni digital atau item unik maka NFT adalah pilihan yang tepat.

Penggunaan Teknologi

Fungible Token sering digunakan dalam sistem pembayaran DeFi (Decentralized Finance) atau platform seperti Tokocrypto. Sebaliknya, NFT berfokus pada aspek unik yang memungkinkan seniman atau kreator memonetisasi karya mereka.

Baik Fungible Token maupun Non-Fungible Token memiliki keunikan dan manfaatnya masing-masing. Fungible Token cocok untuk transaksi dan investasi yang mengutamakan keseragaman nilai, sementara NFT memberikan peluang baru dalam dunia koleksi digital dan seni. Memahami perbedaan ini penting untuk menentukan aset mana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

Jika Anda ingin menjelajahi dunia cryptocurrency lebih dalam maka Tokocrypto adalah salah satu platform perdagangan aset kripto terkemuka di Indonesia yang mendukung perdagangan Fungible Token seperti Bitcoin, Ethereum, dan Binance Coin. Unduh aplikasi Tokocrypto sekarang, dan temukan peluang investasi masa depan Anda!