Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Indonesia Pede Inflasi 2025 Tetap Terkendali di Level 2,5 Persen

Bank Indonesia Pede Inflasi 2025 Tetap Terkendali di Level 2,5 Persen Kredit Foto: Antara/ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/Ilustrasi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia (BI) optimistis inflasi pada 2025 akan tetap terkendali dan berada dalam kisaran sasaran 2,5±1%. Hal ini didasarkan pada inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 yang tercatat sebesar 1,57% secara tahunan (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan 2023 yang mencapai 2,61%. 

Capaian ini mencerminkan konsistensi kebijakan moneter BI dan sinergi yang erat antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi, khususnya melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) serta Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Baca Juga: Tak Panik Soal Cetak Inflasi Terendah, Pemerintah: Cukup Bagus, Terkendali

Sebelumnya, pada Desember 2024, inflasi IHK tercatat sebesar 0,44% (month-to-month/mtm), mengalami kenaikan dibandingkan November yang tercatat 0,30% (mtm).

Kenaikan ini terutama dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok volatile food yang meningkat tajam menjadi 2,04% (mtm), seiring dengan lonjakan permintaan pada komoditas telur ayam ras, cabai, dan bawang. 

Di sisi lain, inflasi inti relatif terkendali. Inflasi inti stabil pada 0,17% (mtm), didorong oleh komoditas seperti emas perhiasan, minyak goreng, dan kopi bubuk. Sedangkan inflasi administered prices tercatat menurun menjadi 0,03% (mtm).

Baca Juga: Inflasi Terkendali, Menko Airlangga Klaim Prospek Ekonomi Indonesia Akan Cerah di 2025

Secara tahunan, komponen-komponen inflasi menunjukkan hasil yang positif. Inflasi inti tercatat rendah di 2,26% (yoy), sesuai dengan ekspektasi. Kondisi ini pun mencerminkan kapasitas perekonomian yang masih besar, mampu merespons permintaan domestik, dan terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah. 

Inflasi volatile food hanya tercatat 0,12% (yoy) didukung oleh perbaikan produksi pangan yang terus didorong oleh sinergi antara BI dan pemerintah daerah. Sementara itu, inflasi administered prices tercatat pada 0,56% (yoy), sejalan dengan terbatasnya kebijakan penyesuaian harga yang diatur oleh pemerintah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: