Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prediksi Efek Ekonomi dari Penetapan Reog Ponorogo Sebagai WBTb oleh UNESCO

Prediksi Efek Ekonomi dari Penetapan Reog Ponorogo Sebagai WBTb oleh UNESCO Kredit Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indonesia meraih salah satu pencapaian penting dalam upaya pelestarian budaya nasional dengan ditetapkannya Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO pada 3 Desember 2024 lalu di Asunción, Paraguay.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menilai selain mengukuhkan Reog Ponorogo sebagai bagian dari warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, pengakuan tersebut juga membuka peluang besar untuk mempromosikan Ponorogo sebagai destinasi wisata unggulan.

Baca Juga: Indonesia dan Jepang Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis di Bidang Ekonomi, Pertahanan, dan Energi

“Tadi sudah kita sepakati, yang lebih penting dari sekedar penetapan sebagai Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO, justru kita menggunakan momentum ini untuk menjadikan seni budaya Reog Ponorogo sebagai andalan ekonomi Ponorogo ke depan,” tuturnya, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Minggu (12/1).

Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah bersama Paguyuban Warga Ponorogo mengadakan acara "Gelar Reog Ponorogo" yang melibatkan 40 grup seni Reog dari berbagai wilayah di Jabodetabek. Acara tersebut sekaligus menjadi wujud rasa syukur dan komitmen untuk terus melestarikan seni tradisional ini.

Lebih lanjut, Pemerintah Pusat dan Daerah berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan Reog Ponorogo melalui berbagai langkah strategis. Salah satunya yakni melalui pembangunan Monumen Reog setinggi 126 meter yang akan menjadi ikon baru di Ponorogo. Monumen ini dirancang sebagai pusat edukasi dan pelestarian budaya, yang dilengkapi dengan museum peradaban, amfiteater, dan ekosistem seni budaya untuk mendukung pelestarian Reog Ponorogo.

Pembangunan monumen tersebut akan didanai melalui skema pembiayaan Kerja Sama Pemerintah Daerah dan Badan Usaha (KPDBU) dan diharapkan akan menjadi pusat atraksi wisata yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Sesmenko Susiwijono juga menegaskan bahwa proyek tersebut juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem ekonomi baru di Ponorogo dan sekitarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: