Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melelang 60 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) hingga tahun 2028. Langkah ini menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan lifting minyak Indonesia, yang terus merosot dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, lelang ini harus diselesaikan paling lambat pada 2027. Ia meminta jajarannya tidak menunda-nunda proses tender agar produksi migas dapat segera meningkat.
"Saya minta 2027, dari 60 WK itu, semuanya sudah ditenderkan. Jangan ditahan, jalankan semuanya," ujar Bahlil, Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Saat ini, lifting minyak Indonesia hanya mencapai sekitar 600 ribu barel per hari (BOPD), jauh di bawah kebutuhan dalam negeri yang mencapai 1,6 juta BOPD. Untuk menutupi kekurangan tersebut, Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta BOPD.
Baca Juga: 60 WK Baru Dilelang, Bahlil Kejar Target Lifting Minyak 2029
"Lifting kita sekarang, di akhir tahun (2024), tidak lebih dari 600 ribu BOPD, bahkan kurang dari 600 ribu," tegasnya.
Selain melelang WK baru, Bahlil juga memberikan arahan terkait wilayah kerja yang telah mencapai Plan of Development (POD) namun mangkrak hingga puluhan tahun. Ia meminta agar WK seperti itu dikembalikan kepada negara jika tidak menunjukkan kemajuan signifikan.
"Yang sudah selesai POD tapi belum jalan-jalan, yang sudah 20 tahun lebih, kalau memang penting itu dicabut," katanya.
Baca Juga: Sesumbar Bahlil Soal Capaian Positif Selama Menjabat, Lifting Minyak Naik!
Bahlil juga menyoroti aktivitas pengeboran ilegal atau illegal drilling yang dinilai merugikan negara dan menggerus kinerja sektor migas. Ia meminta agar tindakan tegas diterapkan untuk mendisiplinkan pelaku ilegal drilling demi mendukung peningkatan lifting.
Pemerintah menargetkan lifting minyak dapat mencapai 800-900 ribu barel per hari pada tahun 2029.
"Kita akan targetkan nanti setelah tahun 2029 lifting harus lebih baik. Rancangan kita kurang lebih setidaknya di angka 800-900an ribu barel," tutup Bahlil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement