- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Sesumbar Bahlil Soal Capaian Positif Selama Menjabat, Lifting Minyak Naik!
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sesumbar pencapaian positif dalam sektor energi selama empat bulan masa jabatannya. Salah satu indikator keberhasilan yang disampaikannya adalah peningkatan lifting minyak bumi, yang mencapai 600 hingga 602 ribu barrel oil per day (BOPD) pada November dan Desember 2024. Angka ini lebih tinggi dibandingkan capaian sebelumnya sebesar 575 ribu BOPD.
“Dua bulan terakhir di November-Desember sudah mencapai 600.000 sampai 602.000 barel per day. Doakan saja, mudah-mudahan ini menjadi angin bagus untuk kita memasuki target di 2025,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (3/1/2024).
Target lifting minyak bumi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditetapkan sebesar 605 ribu BOPD. Meskipun belum mencapai target tersebut, Bahlil optimistis realisasi ini akan tercapai pada tahun mendatang. “Kami yakin ini akan tercapai. Karena lifting kita kan turun terus Karena target APBN dengan realisasi kan hampir tidak pernah tercapai,” tegasnya.
Baca Juga: Mendadak! Bahlil Resmi Umumkan Implementasi B40 Mulai Januari 2025
Sementara itu, Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, sebelumnya menyampaikan target lifting migas untuk tahun 2025. Total target ditetapkan sebesar 1,61 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD), yang terdiri dari 605 ribu BOPD untuk minyak dan 1,005 juta BOEPD untuk gas. Menurutnya, pencapaian target ini menjadi tanggung jawab bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
“Target ini adalah kontrak komitmen dari KKKS yang mencerminkan reputasi masing-masing. Kami ingin melihat kenaikan produksi di setiap KKKS, dan ini menjadi tanggung jawab bersama,” ujar Djoko, dilansir (1/1/2024).
Baca Juga: SKK Migas Pasang Kuda-kuda Genjot Lifting di 2025
Untuk mencapai target tersebut, SKK Migas telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, termasuk pengeboran masif, stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, dan penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) serta Improved Oil Recovery (IOR). Selain itu, kebijakan reward dan punishment akan diterapkan untuk mendorong KKKS meningkatkan kinerjanya.
“Pada 2025, kami menargetkan pengeboran yang lebih masif, termasuk kegiatan stimulasi sumur, reaktivasi lapangan idle, serta penerapan EOR, IOR, dan onstream proyek hulu migas,” tambah Djoko.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement