
Aplikasi investasi digital, Bibit.id dan Stockbit, terus memperkuat komitmen dalam memajukan sektor keuangan syariah di Indonesia. Upaya ini khususnya difokuskan pada investasi di pasar modal, yang menunjukkan tren pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data internal, lebih dari satu juta investor di Bibit telah mengaktifkan fitur toggle syariah, yang memungkinkan mereka hanya berinvestasi pada instrumen syariah. Selain itu, lebih dari 50% pengguna Bibit memiliki produk investasi syariah di portofolio mereka. Dari sisi penawaran, 30% produk reksa dana yang tersedia di Bibit adalah berbasis syariah.
“Investasi syariah di Bibit dan Stockbit menunjukkan tren kenaikan dari tahun ke tahun. Menyikapi tren ini, perusahaan telah menghadirkan beberapa fitur inovatif untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan investor dalam berinvestasi di produk-produk investasi syariah,” ujar William, PR & Corporate Communication Lead Bibit dan Stockbit, Jumat (17/1/2025).
Baca Juga: Kontribusi Ekonomi Syariah untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Salah satu inovasi terbaru adalah peluncuran Rekening Dana Nasabah (RDN) Jago Syariah, yang melengkapi RDN Jago konvensional. Dengan RDN Jago Syariah, investor kini dapat berinvestasi dalam berbagai kelas aset seperti reksa dana syariah, Surat Berharga Negara (SBN) syariah, dan saham syariah.
“RDN Jago Syariah bisa digunakan sebagai metode pembayaran untuk investasi SBN syariah. Selain itu, yang terbaru adalah kini seluruh investor yang menggunakan RDN Jago Syariah akan mendapatkan notifikasi jikalau saham syariah yang ada di portofolio mereka ternyata keluar dari indeks syariah,” tambah William.
Bibit juga mencatat pencapaian gemilang sepanjang 2024 sebagai Mitra Distribusi SBN dengan jumlah investor baru terbesar. Penghargaan Mitra Distribusi SUN Ritel Terbaik 2024 Kategori Fintech dan Mitra Distribusi SBSN Ritel Terbaik 2024 Kategori Fintech diberikan oleh Kementerian Keuangan sebagai apresiasi atas kinerja Bibit dalam mendorong partisipasi investor ritel.
Di sisi lain, upaya kolaborasi juga menjadi fokus utama perusahaan. Bibit telah menyelenggarakan berbagai sesi edukasi investasi syariah, seperti dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin di Banten dan pondok pesantren di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Baca Juga: Tembus Rp2,01 Triliun di 2024, ICDX: Transaksi Komoditi Syariah Makin Diminati Perbankan
Stockbit, melalui program literasi pasar modal, mendirikan Galeri Investasi di berbagai lokasi, termasuk di luar Pulau Jawa. Beberapa di antaranya berkolaborasi dengan PT Mega Harapan Mulia (Kelas.com) dan lembaga pendidikan seperti Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Pattimura, hingga sejumlah SMA dan SMK di Lombok dan Ambon.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan Bursa Efek Indonesia, khususnya Kantor Perwakilan Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, dan Maluku. Ke depannya, kami menyambut baik untuk berkolaborasi dengan kantor perwakilan lainnya. Di lain pihak, OJK telah mengeluarkan Roadmap Pasar Modal Indonesia 2023-2027 dan menargetkan jumlah investor mencapai lebih dari 20 juta Single Investor Identification (SID) pada tahun 2027. Berbagai inovasi dan upaya yang Stockbit dan Bibit lakukan adalah untuk mendukung tercapainya target ini,” tutup William.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Advertisement