Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saat Fans K-Pop Tuntut Industri Hiburan Terapkan Praktik Berkelanjutan

Saat Fans K-Pop Tuntut Industri Hiburan Terapkan Praktik Berkelanjutan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penggemar Korea Pop (K-Pop) terus menyuarakan adanya perubahan ekosistem industri dalam sektor hiburan untuk menjadi ramah lingkungan, salah satunya dengan mengakhiri praktik penjualan album fisik secara besar-besar karena telah berdampak pada menggunungnya sampah plastik secara global.

Kpop4Planet baru-baru ini menyita perhatian dengan memberikan tantangan untuk raksasa industri hiburan untuk menerapkan praktik berkelanjutan, salah satu perusahaan yang menjadi target adalah Hybe Corporation.

Baca Juga: Siap Dukung Program Prabowo, Rachmat Gobel: Jepang Menawarkan Pembangunan Perumahan Berkelanjutan

Baru-baru ini, kelompok tersebut menyampaikan tuntutan serta melakukan aksi damai serta menyuarakan suara penggemar yang terangkum dalam 2024 Sustainable K-Pop Award. Penghargaan ini merupakan hasil pemungutan suara penggemar global yang menantang perusahaan hiburan untuk menghapus praktik promosi pembelian album fisik secara massal. Praktik tersebut meliputi sistem undian untuk fansign, menjual photocard secara acak, dan mengeluarkan beberapa versi album dari rilisan yang sama.

“Penggemar K-pop secara konsisten mendesak perusahaan hiburan untuk menghentikan praktik penjualan yang tidak berkelanjutan dan melindungi planet kita,” kata Juru Kampanye Kpop4Planet Korea Selatan, Nayeon Kim dilansir Sabtu (18/1).

HYBE menerima suara terbanyak dalam dua kategori penghargaan yakni Perusahaan Hiburan 'Terpanas' dan Sustainable Fan-call Rookie. Kedua penghargaan tersebut mencerminkan bagaimana perusahaan tersebut dinilai sebagai salah satu penyumbang sampah plastik terbesar dan bagaimana penggemar masih menaruh harapan terhadap perusahaan untuk berbenah dan memimpin praktik berkelanjutan dalam industri hiburan, khususnya K-Pop.

Adapun dalam aksi damai tersebut, para juru kampanye mempersembahkan dua lightstick sebagai piala dengan spanduk bertuliskan "Kemenangan Sia-sia HYBE: Titik Terendah atau Titik Balik?". Mereka secara khusus meminta adanya perubahan strategi penjualan dari Hybe.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, Syailendra Capital Berkolaborasi dengan Bank Victoria

"Ini merupakan peluang bagi mereka untuk memimpin praktik berkelanjutan yang akan menentukan masa depan K-Pop," kata Nayeon.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: