
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pemerintah tetap optimis terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025, meski Bank Indonesia (BI) dan Bank Dunia telah menurunkan proyeksi mereka.
Airlangga menyebut pemerintah yakin target 5,2 persen masih dapat dicapai dengan berbagai langkah strategis yang tengah dipersiapkan.
“Memang beberapa, termasuk BI, menurunkan dari 5,2 persen ke 5,1 persen. Tetapi pemerintah sih tetap optimis, ini kan masih bulan Januari. Jadi kita lihat aja perkembangan ke depan, dan di bulan Maret nanti ada Lebaran sehingga sektor konsumsi akan kita genjot,” ungkap Airlangga kepada awak media, Jumat (17/1).
Baca Juga: Kemenangan Indonesia di WTO Diprediksi Akan Dongkrak Ekonomi
Lebih lanjut, Airlangga memaparkan bahwa penguatan kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memperkokoh fondasi ekonomi.
“Di lain pihak kita juga memperkuat kebijakan kita terhadap devisa, termasuk kebijakan devisa still export. Ini kan kita lagi fine tuning yang terakhir. Mudah-mudahan ini segera bisa kita luncurkan sehingga fundamental daripada ketahanan ekonomi kita semakin kuat,” ujarnya.
Baca Juga: Kelas Menengah Jadi Sasaran Prabowo untuk Tekan Kesenjangan Ekonomi di Indonesia
Sebelumnya, laporan Global Economic Prospects Januari 2025 dari Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka 5,1 persen pada 2025 dan 2026. Angka ini hanya sedikit lebih tinggi dari proyeksi 5 persen untuk 2024.
Namun, dengan optimisme pemerintah dan kebijakan strategis yang direncanakan, target 5,2 persen diyakini masih dapat diraih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement