Kelas Menengah Jadi Sasaran Prabowo untuk Tekan Kesenjangan Ekonomi di Indonesia

Pemerintah Indonesia mengaku bahwa ketimpangan ekonomi semakin melebar meskipun tingkat kemiskinan berada pada level terendah dalam sejarah dari Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa indeks kesenjangan pendapatan (gini ratio) terus meningkat meski data menunjukkan adanya penurunan angka kemiskinan.
Baca Juga: Konsep Baru PPBD Disampaikan ke Prabowo, Hapus Zonasi?
"Memang indeks kesenjangan ini yang harus kita dongkrak," ujar Airlangga, dilansir Sabtu (18/1).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) September 2024 menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan mencapai 8,57% dari total populasi atau setara dengan 24,06 juta orang. Meski begitu, gini ratio justru meningkat dari 0,379 menjadi 0,381 di September 2024.
Airlangga mengatakan pemerintah sendiri berkomitmen untuk menekan angka kesenjangan ekonomi ini dengan memberikan insentif, khususnya bagi kelas menengah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
"Kelas menengah itu kan pekerja karyawan atau karyawati, sehingga itu yang kita dorong," jelasnya.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah adalah pemberian insentif pajak penghasilan (PPh) yang akan ditanggung pemerintah bagi pekerja dengan gaji hingga Rp 10 juta per bulan.
Baca Juga: Presiden Prabowo Apresiasi Cara Petugas Atasi Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo
"Itu PPh-nya ditanggung pemerintah sehingga akan mendorong daya beli," ujar Airlangga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement