- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
IDXCarbon Catat Perdagangan 1,131 Juta Ton CO2e, Target 200 Pengguna di 2025

Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) resmi meluncurkan perdagangan bursa karbon internasional. Peresmian ini merupakan milestone terbesar dalam penyelenggaraan perdagangan karbon di Indonesia.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku Penyelenggara IDXCarbon, Iman Rachman mengungkapkan bahwa pihaknya menargetkan volume perdagangan unit karbon domestik dan internasional mencapai 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) di 2025.
Baca Juga: IHSG Menanjak 20,60 Poin pada Sesi Siang Ini, Saham CBDK Masih Jadi Primadona
“Tahun lalu kan 500.000 ya kalau kita berharap mungkin kalau kita lihat barangnya yang ada sampai saat ini 1.000.000 mungkin 500.000 cukup konservatif ya (tahun ini), internasional dan domestik mungkin kita bicara 500.000-750.000 ton,” kata Iman di Gedung BEI Jakarta, Senin (20/1/2025).
Sejak diluncurkan pada 26 September 2023, total volume perdagangan unit karbon di IDX Carbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131 juta ton CO2 ekuivalen (tCO2e) hingga 17 Januari 2025.
Sementara itu, berdasarkan data IDXCarbon, nilai perdagangan karbon mencapai Rp 58,868 miliar, dengan 6 Project Listed Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK).
Selain itu, pada periode ini, pengguna jasa dalam IDX Carbon tercatat sebanyak 104 pengguna jasa. Sehingga ia mengatkan bahwa IDXCarbon menargetkan 200.000 pengguna jasa di 2025.
“Mungkin target kita 200 pengguna jasa,” tuturnya.
Indonesia saat ini telah siap untuk melakukan perdagangan karbon luar negeri yang diresmikan pada hari ini, dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e yang berasal dari sektor energi (pengoperasian pembangkit listrik baru berbahan bakar gas bumi PLTGU priok blok 4, konversi dari pembangkit single cycle menjadi combined cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, pengoperasian pembangkit listrik tenaga air minihidro (PLTM) gunung wugul, pengoperasian pembangkit listrik tenaga gas bumi baru PLTGU PJB muara karang Blok 3, dan konversi dari pembangkit single cycle menjadi combined cycle blok 2 PLN NP UP muara tawar.
Baca Juga: Perkuat Investasi, Petinggi Graha Prima Borong 600 Ribu Lembar Saham GRPM
Sebagai informasi, terkait perdagangan unit karbon melalui IDXCarbon, sistem registri nasional pengendalian perubahan iklim (SRN PPI) yang dikelola oleh KLH/BPLH telah berinteraksi dengan sistem perdagangan IDXCarbon yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement