
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, yang didirikan tiga tahun lalu oleh Kementerian BUMN, telah mencatatkan berbagai pencapaian strategis dalam mengembangkan sektor pariwisata dan aviasi di Indonesia. Sebagai holding BUMN di bidang ini, InJourney berkomitmen untuk memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pendekatan berkelanjutan.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya berfokus pada pengelolaan sektor pariwisata dan aviasi, tetapi juga berperan sebagai agent of development. “Melalui strategi pengembangan pariwisata yang berkelanjutan, InJourney aktif menciptakan nilai ekonomi yang berdampak langsung terhadap pertumbuhan sosial dan ekonomi lokal. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki Indonesia, InJourney menjadi orkestrator dalam memperkuat ekosistem serta mengakselerasi pariwisata Indonesia,” ujar Maya, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Salah satu pencapaian utama InJourney adalah pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kawasan ini telah menjadi pusat sport and entertainment, dengan 250 hari acara tahunan di Sirkuit Mandalika. Selain itu, Mandalika kini dilengkapi fasilitas seperti Mandalika Beach Club, hotel berbintang empat dan lima, serta atraksi lainnya yang semakin memperkaya pengalaman wisatawan.
Di sektor kesehatan, KEK Sanur menjadi fokus transformasi sebagai pusat medical and wellness tourism. Kawasan ini menawarkan berbagai fasilitas kelas dunia, termasuk hotel berbintang lima, resort, dan pusat konvensi berkapasitas 5.000 orang. “Dengan KEK Sanur, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan yang menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep medical & wellness tourism,” tambah Maya.
Selain itu, revitalisasi ikon nasional seperti Sarinah pada 2022 dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) pada 2023 menjadi bukti komitmen InJourney dalam memperkuat pariwisata domestik. Sarinah kini hadir sebagai “Panggung Karya Indonesia,” tempat mempromosikan produk lokal dan inovasi komunitas. Sementara TMII mengusung konsep inclusive, smart, green, dan culture dengan 70 persen ruang terbuka hijau yang mendukung keberlanjutan.
Baca Juga: Indonesia Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Pariwisata Antarnegara ASEAN
Di sektor aviasi, InJourney membentuk dua subholding, yaitu InJourney Airports dan InJourney Aviation Services (IAS), untuk mentransformasi pengelolaan bandara. Proyek percontohan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Ngurah Rai, Bali, dengan fokus pada peningkatan kualitas infrastruktur, digitalisasi operasional, dan penguatan kompetensi personel berbasis layanan pelanggan bertaraf internasional.
InJourney juga mendorong penerapan pariwisata berkelanjutan melalui program yang mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). “Kami berkomitmen menciptakan masa depan berkelanjutan di mana pariwisata berkembang beriringan dengan komunitas lokal dan lingkungan. Fokus kami pada edukasi, lingkungan, dan pengentasan kemiskinan bertujuan membangun ekosistem pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Maya.
Dalam tiga tahun perjalanannya, InJourney telah membuktikan kemampuannya mengelola sektor aviasi dan pariwisata dengan pendekatan inovatif yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional serta memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement