
Amerika Serikat (AS) buka suara terkait dengan penerapan tarif impor terbatas terhadap sejumlah komoditasnya hingga ancaman tuntutan yang dilayangkan oleh China. Pihaknya mengaku tak akan gegabah dalam membuka negosiasi dengan negara tersebut.
Presiden AS, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak terburu-buru untuk berbicara soal potensi terjadi perang dagang dengan Presiden China Xi Jinping. Potensi tersebut muncul gegara kedua negara saling melemparkan tarif impor baru untuk komoditas dari masing-masing negara.
Baca Juga: Trump dan China Picu Volatilitas! Ini Prospek IHSG dan Saham PIlihan
"That's fine," kata Trump, seperti dilansir dariĀ Reuters, Rabu (5/2).
Adapun Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, mengatakan bahwa pihaknya berharap akan ada negosiasi antara kedua belah pihakĀ untuk memastikan hubungan yang stabil, sehat, dan berkelanjutan antara China dan AS.
Percakapan Xi dan Trump dinilai akan menjadi kunci untuk meredakan atau menunda penerapan tarif yang mana akan meredakang ketegangan pasar global akibat adanya kebijakan tarif.
Sebelumnya, Trump resmi memberlakukan tarif impor atau bea masuk baru untuk komoditas dari China. Barang-barang dari negara tersebut akan dikenakan biaya masuk baru sebesar 10%.
Baca Juga: Saling Lempar Kebijakan Tarif, Bursa Asia Dibayangi Ancaman Perang Dagang China-AS
China bereaksi keras terhadap kebijakan tersebut dengan melakukan sejumlah hal seperti memberlakukan tarif serupa hingga mengancam akan menuntut aturan terkait di Organisasi Perdagangan Internasional (WTO).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement