BPS Rilis Pertumbuhan Ekonomi 2024, Pulau Jawa Sumbang 57,02 Persen Total PDB Nasional

Ekonomi Indonesia pada tahun 2024 mencatat pertumbuhan sebesar 5,03 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka ini menunjukkan sedikit perlambatan dari pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 5,05 persen. Meskipun demikian, perekonomian nasional tetap terhitung stabil di tengah dinamika global dan tantangan domestik.
Pulau Jawa kembali menjadi penyumbang terbesar dalam perekonomian Indonesia pada tahun 2024 dengan kontribusi sebesar 57,02 persen dari total PDB nasional dan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,92 persen.
Selain Pulau Jawa, kontribusi ekonomi terbesar berikutnya berasal dari Sumatera (22,12 persen), Kalimantan (8,24 persen), Sulawesi (7,12 persen), Bali dan Nusa Tenggara (2,81 persen), serta Maluku dan Papua (2,69 persen).
Dari sisi pertumbuhan, Pulau Maluku dan Papua mencatat laju pertumbuhan tertinggi sebesar 7,81 persen, diikuti oleh Sulawesi (6,18 persen) dan Kalimantan (5,52 persen).
Dari sisi produksi, seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah Jasa Lainnya yang meningkat 9,80 persen, diikuti oleh Transportasi dan Pergudangan (8,69 persen) serta Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (8,56 persen). Industri Pengolahan, yang memiliki kontribusi terbesar terhadap PDB nasional, tumbuh sebesar 4,43 persen.
Struktur PDB Indonesia berdasarkan lapangan usaha didominasi oleh Industri Pengolahan dengan kontribusi 18,98 persen, diikuti oleh Perdagangan Besar dan Eceran (13,07 persen), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (12,61 persen), serta Konstruksi (10,09 persen). Kelima sektor utama ini mencakup 63,90 persen dari total perekonomian nasional.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03% di 2024, Ini Sektor Pendorongnya
PDB Berdasarkan Pengeluaran
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang meningkat 12,48 persen. Komponen lainnya juga mencatat pertumbuhan, seperti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 6,61 persen dan Ekspor Barang dan Jasa yang naik 6,51 persen. Sementara itu, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang menjadi tulang punggung ekonomi tumbuh 4,94 persen.
Dalam struktur pengeluaran, PK-RT memiliki kontribusi terbesar sebesar 54,04 persen, disusul oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 29,15 persen dan Ekspor Barang dan Jasa yang mencapai 22,18 persen.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Tak Capai Target, Airlangga Bandingkan dengan Singapura dan Malaysia
Pertumbuhan Triwulan IV-2024
Pada triwulan IV-2024, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen (year-on-year) dibandingkan triwulan IV-2023. Pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi terjadi pada sektor Jasa Lainnya (11,36 persen), sedangkan dari sisi pengeluaran, Ekspor Barang dan Jasa tumbuh paling tinggi sebesar 7,63 persen.
Dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi tumbuh 0,53 persen. Sektor dengan pertumbuhan tertinggi adalah Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (16,63 persen), sedangkan dari sisi pengeluaran, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah mencatat lonjakan tertinggi sebesar 38,58 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement