Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selain Euforia DeepSeek, Wall Street Tak Goyah Lawan Gejolak Kebijakan Tarif

Selain Euforia DeepSeek, Wall Street Tak Goyah Lawan Gejolak Kebijakan Tarif Kredit Foto: Reuters/Lucas Jackson
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Senin (10/2). Investor tampaknya melihat terdapat peluang dalam penerapan kebijakan tarif hingga gejolak Akal Imitasi (AI) di Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Selasa (11/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama yang tergabung dalam Wall Street. Tercatat semua indeks membukukan penguatan:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 0,38% menjadi 44.470,41.
  • S&P 500 (SPX): Menguat 0,67% menjadi 6.066,44.
  • Nasdaq (IXIC): Melonjak 0,98% menjadi 19.714,27.

Head of Cross Asset Strategy JPMorgan, Fabio Bassi menyoroti gejolak sektor teknologi menyusul perkembangan dari DeepSeek. Menurutnya, pasar melihat peluang adanya keuntungan dalam hal ini, terbukti sejumlah emiten teknologi mencatatkan kenaikan seperti Nvidia, Broadcom Alphabet, Amazon, hingga Microsoft.

Tarif terbaru sebesar 25% untuk baja dan aluminium juga tak membuat khawatir dan malah sebaliknya. Hal ini terlihat dari sejumlah kenaikan emiten terkait seperti Nucor, Cleveland-Cliffs hingga Alcoa.

“Volatilitas terkait akal imitasi dan kekhawatiran soal tarif tidak menggoyahkan pandangan positif kami terhadap aset berisiko, terutama di AS,” ujar Fabio.

Padahal kebijakan tarif tersebut berpotensi untuk memperluas perang dagang terhadap AS. Hal ini bisa menimbulkan gejolak ekonomi hingga inflasi yang sulit diprediksi.

Baca Juga: Badan Intelijen Korea Selatan Kuliti DeepSeek, Temukan Dugaan Koleksi Data untuk China

Adapun kini pasar menantikan data perekonomian dari AS. Indeks Harga Konsumen (CPI) hingga Indeks Harga Produsen (PPI) diharapkan akan memberikan gambaran terkait dengan kebijakan moneter yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: